This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sanjaya, Rahmad (2025) Makna ahsani taqwim dan asfala safilin menurut M. Quraish Shihab: telaah penafsiran QS. al-Tin ayat 4-5 dalam kitab tafsir al-Misbah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Rahmad Sanjaya_07040321127.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Rahmad Sanjaya_07040321127_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 30 June 2028. Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penafsiran M. Quraish Shihab terhadap QS. al-Tīn ayat 4–5 dalam kitab Tafsir al-Misbah, khususnya makna istilah Ahsani Taqwīm dan Asfala Sāfilīn. Kedua istilah tersebut menggambarkan dualitas eksistensial manusia: penciptaan dalam kondisi terbaik serta potensi kejatuhan ke posisi serendah-rendahnya. Dalam kajian tafsir, kedua frasa ini telah menjadi titik diskursus di antara para mufassir klasik dan kontemporer, sehingga membutuhkan pendekatan yang lebih kontekstual dan relevan dengan zaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan pustaka (library research), di mana data utama diperoleh dari Tafsir al-Misbah, dan data sekunder dari tafsir klasik seperti al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, Fakhr al-Dīn al-Rāzī, serta tafsir kontemporer seperti al-Manār dan al-Munīr. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif-analitis dan komparatif-hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Makna Ahsani Taqwīm menurut M. Quraish Shihab adalah kesempurnaan manusia, bukan hanya fisik tapi ruhani, intelektual, dan moral.. Pemaknaan ini menunjukkan bahwa QS. al-Tīn ayat 4 merupakan pengakuan terhadap kehormatan dan tanggung jawab besar yang melekat pada diri manusia. Sementara itu, makna Asfala Sāfilīn dipahami oleh Quraish Shihab secara multidimensi. Dalam konteks biologis, digambarkan kondisi manusia yang mengalami kemunduran secara fisik dan mental di masa tua (senilitas) sebagaimana disebut dalam QS. an-Naḥl: 70. Kedua, secara moral dan spiritual, ia menandakan degradasi manusia yang meninggalkan iman dan amal shaleh, sehingga terjerumus dalam kehinaan. Dalam menafsirkan kedua ayat tersebut, Quraish Shihab menggunakan metode tafsir tahlili dengan pendekatan kontekstual, dan mengintegrasikan dengan kondisi sosial, budaya, dan psikologis umat islam masa kini. Orientasi tafsirnya berisfat humanistic, moralistic, dan solutif, dengan tujuan membina karakter manusia agar sesuai fitrah mulianya dan tanggungjawabnya sebagai khalifah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Al Qur'an Tafsir > Tafsir Al Qur'an Tafsir |
||||||||
Keywords: | Ahsani taqwīm; asfala sāfilīn; Quraish Shihab; tafsir al-Misbah; tafsir kontekstual | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Rahmad Sanjaya | ||||||||
Date Deposited: | 30 Jun 2025 05:28 | ||||||||
Last Modified: | 30 Jun 2025 05:28 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81704 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |