This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maula, Farah Nikmatul (2025) Studi komparatif tafsir tulis dan tafsir lisan Al-Ibriz terhadap kisah penyembelihan sapi: analisis tafsir lisan Gus Mus di youtube. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Farah Nikmatul Maula_07030321090.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Farah Nikmatul Maula_07030321090_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 4 July 2028. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara komparatif dua model penafsiran al-Qur’an, yaitu tafsir tulis al-Ibriz karya KH. Bisri Mustofa dan tafsir lisan KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), khususnya dalam penafsiran QS. al-Baqarah ayat 67–74 mengenai kisah penyembelihan sapi oleh Bani Israil. Fokus utama penelitian ini adalah melihat perbedaan pendekatan, metode, dan corak penafsiran yang digunakan dalam dua bentuk medium tafsir tersebut: tulisan dan lisan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana metode penafsiran lisan Gus Mus saat menjelaskan kisah penyembelihan sapi?; 2) Bagaimana perbandingan yang terjadi antara tafsir tulis al-Ibriz dan tafsir lisan Gus Mus? Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis metode penafsiran lisan Gus Mus saat menjelaskan kisah penyembelihan sapi dan menganalisis perbandingan yang terjadi antara tafsir tulis al-Ibriz dan tafsir lisan Gus Mus. Penelitian ini juga menggunakan teori kelisanan sekunder dari Walter J. Ong untuk menganalisis karakteristik tafsir lisan, serta pendekatan manhaj tafsir dari Muhammad ‘Afifudin Dimyathi (Gus Awis) untuk mengidentifikasi metode penafsiran yang digunakan dalam kedua tafsir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tafsir tulis al-Ibriz memiliki karakteristik yang bercorak bayani dan tradisional, disampaikan dalam bahasa Jawa yang bersifat normatif dan tekstual. Sementara itu, tafsir lisan Gus Mus menunjukkan corak yang lebih kontekstual, komunikatif, dan reflektif, dengan pendekatan ijtima‘i dan aqli yang kuat. Ciri-ciri kelisanan sekunder seperti partisipatif, konkret, konservatif, dan panjang-lebar tampak dominan dalam gaya penyampaian Gus Mus. Perbedaan ini mencerminkan bahwa medium penyampaian sangat memengaruhi cara penafsir menyampaikan pesan dan menjembatani pemahaman audiens terhadap teks suci. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tafsir tulis dan tafsir lisan merupakan dua pendekatan yang saling melengkapi dalam dinamika studi tafsir. Keduanya memberikan kontribusi penting dalam memahamkan al-Qur’an kepada masyarakat sesuai dengan konteks zamannya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Cerita Nabi Nabi dan Rasul Tafsir > Tafsir Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Komparatif; eafsir al-Ibriz; KH. Ahmad Mustofa Bisri; QS. al-Baqarah: 67-74; Muhammad ‘Afifudin Dimyathi; Walter J. Ong | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Farah Nikmatul Maula | ||||||||
Date Deposited: | 04 Jul 2025 01:42 | ||||||||
Last Modified: | 04 Jul 2025 01:42 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81895 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |