This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Moh. Yusuf, Alhamdani (2025) Konsep Mahar dalam al-Qur'an Perspektif Ma'na cum Maghza. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Moh. Yusuf Alhamdani_02240523017 OK.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Moh. Yusuf Alhamdani_02240523017 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 12 July 2028. Download (1MB) |
Abstract
Fenomena pemberatan mahar, simbolisasi berlebihan, dan komodifikasi perempuan dalam praktik pernikahan masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia, menimbulkan persoalan sosial yang kompleks. Mahar seringkali bergeser menjadi ajang pamer status atau justru direduksi menjadi formalitas simbolik yang kosong makna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep mahar dalam Al-Qur’an melalui pendekatan Maʿna cum Maghza dengan fokus kajian pada QS. Al-Baqarah [2]:236 dan QS. An-Nisā’ [4]:4. Mahar merupakan elemen penting dalam akad pernikahan, yang dalam praktik sosial mengalami berbagai problematika, seperti komodifikasi perempuan, formalitas simbolik, dan penetapan jumlah yang memberatkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya penafsiran yang tidak hanya tekstual tetapi juga kontekstual, agar pesan Al-Qur’an relevan dengan realitas sosial kekinian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Maʿna cum Maghza yang dikembangkan oleh Sahiron Syamsuddin. Metode ini menekankan pada tiga tahapan: analisis maʿna (makna tekstual), analisis maghza (makna fungsional atau kontekstual), dan sintesis temuan. Analisis dilakukan dengan menelusuri aspek kebahasaan, intratekstualitas, intertekstualitas, serta konteks historis mikro dan makro dari ayat-ayat terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa QS. Al-Baqarah [2]:236 dan QS. An-Nisā’ [4]:4 menyampaikan konsep mahar sebagai bentuk tanggung jawab, penghormatan, dan perlindungan terhadap hak perempuan, bukan sekadar transaksi materi. QS. Al-Baqarah [2]:236 menekankan pentingnya pemberian mut‘ah sebagai kompensasi etis ketika pernikahan dibatalkan sebelum terjadi hubungan suami istri, meskipun mahar belum ditentukan. QS. An-Nisā’ [4]:4 menegaskan bahwa mahar adalah hak penuh perempuan yang harus diberikan secara ikhlas (niḥlah). Pendekatan Maʿna cum Maghza mengungkap bahwa kedua ayat ini membawa pesan keadilan, keikhlasan, perlindungan martabat perempuan, dan fleksibilitas hukum Islam dalam menjawab dinamika sosial. Dengan demikian, reinterpretasi konsep mahar dapat menjadi dasar pembentukan budaya pernikahan yang lebih adil dan beradab di era kontemporer.
Kata Kunci: Mahar, Al-Qur’an, Ma’na cum maghza
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Adab Nikah Nikah > Nikah, Rukun Wajib Belajar |
||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | moh yusuf alhamdani | ||||||||||||
Date Deposited: | 04 Jul 2025 02:22 | ||||||||||||
Last Modified: | 04 Jul 2025 02:22 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82079 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |