This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Anwar, Khairul (2025) Tanggung jawab orang tua pada anak broken home kajian Ma’ani Al-Hadith riwayat Ibnu Majah nomor indeks 1977 dengan pendekatan Maqasid Al-Shari’ah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Khairul Anwar_07020521037 OK.pdf Download (3MB) |
|
|
Text
Khairul Anwar_07020521037 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 December 2028. Download (3MB) |
Abstract
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang berperan penting dalam pembentukan karakter dan perkembangan anak. Keharmonisan keluarga menjadi dasar terciptanya lingkungan yang mendukung pertumbuhan fisik, emosional, intelektual, dan spiritual anak. Namun, banyak keluarga mengalami disfungsi yang mengarah pada kondisi broken home yakni ketidakhadiran salah satu atau kedua orang tua akibat perceraian, konflik, atau faktor lainnya. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga broken home cenderung lebih rentan terhadap masalah emosional, akademis, dan sosial. Dalam perspektif Islam, keluarga ideal adalah yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, dengan orang tua memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan dan pembentukan akhlak anak. Penelitian ini mengarah kepada tiga rumusan masalah yaitu, bagaimana kualitas dan kehujjahan, pemaknaan hadis riwayat Ibnu Majah nomor indeks 1977 tentang tanggung jawab orang tua pada anak broken home, serta mengkontekstualisasikan pemahaman dan pemaknaan hadis riwayat Ibnu Majah dalam perspektif maqasid al-Shari’ah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pemaknaan hadis. Kemudian dalam proses megolah data menggunakan analisis konten hadis dengan pengambilan data dari buku-buku pustaka melalui takhrij al-hadith, kritik sanad dan kritik matan. Adapun dalam penelitian ini dapat ditemukan bahwa kualitas hadis riwayat Ibnu Majah nomor indeks 1977 dalam tingkatan hasan lighairihi. Hal tersebut digambarkan bahwa dalam status hadisnya terdapat beberapa perawi yang dinilai daif, sehingga untuk bisa dijadikan hujjah membutuhkan sanad lain yang lebih kuat, seperti dalam jalur al-Tirmidhi. Kedua, hadis tersebut menjelaskan bahwa berintraksi baik dengan keluarga merupakan sebuah anjuran dan menjadi tanggung jawab tersendiri bagi orang tua, baik suami ataupun istri memiliki beban yang sama untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan pencegahan dari terciptanya keluarga broken home. sehingga dalam hal ini sesuai dengan konsep maqasid al-Shari’ah tentang menjaga keturunan (hifzal-Nasl) yang tidak hanya mampu melahirkan seorang anak, akan tetapi bagaimana juga mampu memenuhi semua haknya terlebih bagi anak yang dalam lingkungan broken home.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||||
| Contributors: |
|
||||||||
| Subjects: | Pendidikan Islam Hadis Orang tua dan Anak |
||||||||
| Keywords: | Tanggung Jawab Orang Tua; Broken Home; Sunan Ibnu Majah; Maqasid al-Shari’ah | ||||||||
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
| Depositing User: | khairul anwar | ||||||||
| Date Deposited: | 28 Dec 2025 13:33 | ||||||||
| Last Modified: | 28 Dec 2025 13:33 | ||||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82512 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
