This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Kusuma, Yusnadi (2009) Kehendak metafisis: studi atas penderitaan hidup dalam prespetif Arthur Schopenhauer. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Cover.pdf Download (465kB) |
||
Text
Abstrak.pdf Download (106kB) |
||
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text
bab 1.pdf Download (76kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2.pdf Download (81kB) | Preview |
|
|
Text
bab 3.pdf Download (59kB) | Preview |
|
|
Text
bab 4.pdf Download (58kB) | Preview |
|
|
Text
bab 5.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (17kB) | Preview |
Abstract
Masalah yang diteliti dalam skripsi yang berjudul Kehendak Metafisis (Studi Atas Penderitaan Hidup dalam perspektif Arthur Schopenhuaer ) ini adalah (1) Bagaimana konsep Kehendak Metafisis menurut Arthur Schopenhauer; dan (2) Bagaimana studi atas Penderitaan Hidup menurut Arthur Schopenhauer. Dalam skripsi ini penulis memakai jenis penelitian Library Reseach (Studi Kepustakaan), sementara metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai konsep Kehendak Metafisis serta penjelasan mengenai penderitaan hidup menurut Arthur schopenhauer. Sesuai dengan masalah tersebut diatas, maka data yang diperlukan hanya terfokus pada gagasan Schopenhauer mengenai kehendak metafisis serta pandangannya mengenai penderitaan hidup. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Kehendak Metafisis adalah Kehendak yang posisinya sebagai dasar representasi keseluruhan fenomena juga sebagai basis pengalaman pengetahuan yang beragam. Kehendak Metafisis ini tidak bisa diperoleh hanya melalui nalar (rasio) maupun pengalaman inderawi (empiris), akan tetapi dengan penghayatan yang dalam terhadap keseluruhan fenomena yang tampak beragam. Kehendak Metafisis ini banyak dipengaruhi oleh gagasannya Kant tentang dunia noumena. Lebih lanjut Schopenhauer juga mengatakan bahwa Kehendak Metafisis itu adalah sebuah dorongan buta yang tidak pernah mencapai kepuasannya dan tujuannya. Kehendak itu tidak pernah diam, selalu tidak tentram dan selalu berjuang, akan tetapi tidak pernah mencapai apa-apa, sia-sia. Dalam dunia fenomenal kesia-siaan itu tampak dalam jerih payah manusia mencapai kebahagiaan. Oleh Schopenhauer kebahagiaan ditafsirkan secara negative sebagai pemadaman hasrat, pelepasan dari rasa sakit. Kebahagiaan memang tidak pernah merupakan kenyataan positif, dia selalu negative. Yang merupakan kenyataan positif adalah kehendak. Jadi, kadang-kadang hasrat yang merupakan gejala kehendak itu mereda, lalu muncullah rasa bahagia yang sebenarnya semu belaka. Ia akan segera beralih menjadi kebosanan, lalu munculah hasrat lagi yang selalu berulang. Hal inilah yang dinamakan sebagai manusia menderita seumur hidupnya. Penderitaan hidup yang didorong oleh Kehendak Metafisis.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Metafisika | ||||||
Keywords: | Metafisika; Filsafat | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 11 Aug 2010 | ||||||
Last Modified: | 05 Oct 2018 08:40 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8252 |
Actions (login required)
View Item |