This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Tarwiyyah, Hanik Lailatut (2025) Transformasi otoritas agama di era AI: analisis epistemologis perspektif Linda Zagzebski. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Hanik Lailatut Tarwiyyah_02040223007.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Hanik Lailatut Tarwiyyah_02040223007_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 23 July 2028. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji transformasi otoritas keagamaan tradisional di era digital, dengan fokus pada kemunculan Artificial Intelligence (AI) sebagai aktor epistemik baru yang menggeser peran ulama dan lembaga formal ke ranah teknologi. Perubahan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana proses terjadinya transformasi otoritas keagamaan, serta bagaimana validitas AI sebagai otoritas keagamaan dapat dikritisi melalui epistemologi kebajikan Linda Zagzebski. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan kepustakaan, penelitian ini menganalisis teori Zagzebski serta interaksi pengguna dengan aplikasi AI keagamaan. Hasil menunjukkan bahwa perubahan otoritas keagamaan ini bermula dengan adanya transformasi digital, yang mengintegrasikan teknologi ke berbagai aspek kehiudpan termasuk ranah agama, Transformasi ini terjadi melalui adopsi dan ketergantungan pengguna pada AI untuk mendapatkan informasi keagamaan. AI menawarkan akses yang cepat, luas, dan mudah terhadap data keagamaan, yang sebelumnya banyak bergantung pada ulama dan lembaga formal. Berdasarkan kerangka epistemologi kebajikan Linda Zagzebski, AI memang unggul dalam aspek kecakapan intelektual seperti kecepatan, akurasi, dan objektivitas data. Namun, secara mendasar,AI tidak memiliki kebajikan intelektual termasuk motivasi, kesadaran diri, dan karakter moral yang merupakan syarat utama bagi otoritas epistemik sejati. Penelitian ini menegaskan bahwa AI belum dapat menggantikan otoritas ulama yang tetap penting sebagai penjaga kebajikan intelektual serta sumber bimbingan moral dan teologis. Oleh karena itu, diusulkan model simbiotik di mana AI berperan sebagai alat bantu yang memperluas kapasitas intelektual manusia, sementara otoritas manusia tetap menjadi pusat kebijaksanaan dan bimbingan etis dalam ranah keagamaan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Filsafat > Filsafat Agama Islam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi |
||||||||||||
Keywords: | Transformasi otoritas keagamaan; artificial intelligence; epistemologi kebajikan; otoritas epistemik | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Hanik Lailatut Tarwiyyah | ||||||||||||
Date Deposited: | 23 Jul 2025 02:33 | ||||||||||||
Last Modified: | 23 Jul 2025 02:33 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82683 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |