This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Azizi, Salman Daffa' Nur (2025) Tinjauan yuridis terhadap pelanggaran hak cipta dalam penjualan akun Netflix melalui e-commerce Shopee. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Salman Daffa' Nur Azizi_05020721048 OK.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Salman Daffa' Nur Azizi_05020721048 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 24 July 2028. Download (2MB) |
Abstract
Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mendorong perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri hiburan dan perdagangan elektronik. Layanan streaming seperti Netflix menjadi sangat populer, namun di sisi lain memunculkan praktik yang menyimpang seperti penyalahgunaan penjualan akun Netflix melalui e-commerce Shopee. Praktik ini tidak hanya merugikan Netflix sebagai pemegang hak cipta, tetapi juga menimbulkan potensi kerugian bagi konsumen. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merumuskan dua permasalahan utama, yaitu bagaimana bentuk pelanggaran hak cipta dalam penjualan akun Netflix di Shopee dan bagaimana tanggung jawab Shopee sebagai penyelenggara sistem elektronik terhadap pelanggaran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan (library research) yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan hukum tersier. Analisis dilakukan secara deskriptif untuk mengidentifikasi dan menjelaskan aspek yuridis dari pelanggaran hak cipta serta tanggung jawab e-commerce Shopee. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik penyalahgunaan penjualan akun Netflix melalui Shopee melanggar Pasal 10 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan ketentuan Terms of Use Poin 4.2 Netflix, karena memanfaatkan ciptaan secara komersial tanpa izin pemegang hak cipta. Selain itu, praktik ini juga melanggar Pasal 1320 ayat (4) KUH Perdata, yaitu syarat sah perjanjian terkait sebab yang halal serta dapat dikategorikan sebagaimana Pasal 1365 KUH Perdata tentang Perbuatan Melawan Hukum. Shopee, sebagai penyelenggara sistem elektronik sebagaimana Pasal 15 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, memiliki tanggung jawab normatif berdasarkan prinsip Safe Harbor Policy. Prinsip ini hanya memberikan perlindungan jika platform bertindak cepat menanggapi laporan pelanggaran. Jika Shopee menunda-nunda atau lalai dalam melakukan takedown terhadap produk yang melanggar, maka platform tetap dapat dimintai pertanggungjawaban secara perdata atas pelanggaran hak cipta yang terjadi. Saran dari penelitian ini menyarankan agar Shopee meningkatkan sistem pengawasan dan segera menindak terhadap pelanggaran hak cipta pada penjualan yang diperdagangkan di platformnya, menjalin kerja sama dengan pencipta atau pemegang hak cipta seperti Netflix, serta menyusun kebijakan internal yang lebih tegas terhadap pelanggaran hak kekayaan intelektual. Pemerintah juga perlu memperkuat penegakan hukum agar hak cipta dapat dilindungi secara maksimal di era digital.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Hukum > Hukum Perdata Hak Cipta |
||||||||
Keywords: | Hak Cipta; Akun netflix | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Publik Islam | ||||||||
Depositing User: | Salman Daffa' Nur Azizi | ||||||||
Date Deposited: | 24 Jul 2025 00:36 | ||||||||
Last Modified: | 24 Jul 2025 00:36 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82993 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |