Pengaruh implementasi metode Programmed Instruction (pengajaran berprograma) terhadap pemahaman siswa pada bidang studi Aqidah Akhlak di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Alim, Muchamad Fathul (2010) Pengaruh implementasi metode Programmed Instruction (pengajaran berprograma) terhadap pemahaman siswa pada bidang studi Aqidah Akhlak di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muchamad Fathul Alim D01206174 ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Dalam rangka meningkatkan proses dan hasil belajar siswa, perbaikan dan penyempurnaan sistem pengajaran merupakan upaya yang paling langsung dan paling realitas. Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas pengajaran sebagai suatu proses yang diharapkan dapat menghasilkan hasil belajar dan pemahaman yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran oleh para siswa. Upaya meningkatkan kualitas dan hasil pendidikan senantiasa dicari, diteliti dan diupayakan melalui berbagai komponen pendidikan diantaranya dengan peningkatan metode-metode pengajaran individu kepada siswa oleh guru mata pelajaran antara lain dengan Metode Programmed Instruction (Pengajaran Berprograma) dimana metode pengajaran yang seperti ini pasti ada kaitannya dengan bagaimana memahamkan siswa dan hasil belajar siswa itu sendiri. Maka untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Metode Programmed Instruction (Pengajaran Berprograma) di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo, bagaimana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran aqidah akhlak di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo perlu diadakan penelitian dalam bentuk skripsi berupa kajian studi lapangan dengan bentuk model penelitian kuantitatif. Programmed Instruction (Pengajaran Berprograma) adalah proses pembelajaran yang dilakukan antara seorang guru dan siswa secara langsung dengan perantara sebuah alat yang sudah tersusun secara terprogram, dimana alat tersebut disusun oleh guru dalam bentuk bingkai atau soal-soal yang mana tiap soal merupakan jawaban dari soal yang lainnya secara sederhana untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan pemahaman adalah kemampuan seseorang yang dapat menangkap makna dan arti, menafsirkan, menyebutkan, menerjemahkan serta menjelaskan kembali dengan kata-katanya sendiri dari mata pelajaran yang telah disampaikan atau diberikan oleh guru, bahkan mampu menerapkan ke dalam konsep-konsep lain sehingga masuk dalam standarisasi Mastery Learning (Penguasaan secara keseluruhan bahan yang dipelajari / diberikan oleh guru oleh siswa). Dari penjelasan diatas tidak cukup kita hanya mengetahui makna dari masing-masing variabel saja akan tetapi dalam penelitian ini secara lengkap dijelaskan bagaimana definisi, ciri-ciri dan macam-macam, keunggulan dan kelemahan serta langkah-langkah dalam menyusun Metode Programmed Instruction (Pengajaran Berprograma). Begitu juga kaitannya dengan pemahaman siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan diskripti dari bentuk deduktif kepada bentuk induktif yang mana antara variabel pertama dan variabel kedua dicari bentuk korelasi atau hubungan sehingga nantinya dapat diketahui sejauh mana pengaruh Metode Programmed Instruction (Pengajaran Berprograma) terhadap pemahaman siswa pada bidang studi Aqidah akhlak di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa pelaksanaan Metode Programmed Instruction (Pengajaran Berprograma) di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo tergolong cukup baik dan pemahaman siswa pada bidang studi aqidah akhlak di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo juga tergolong cukup baik. Sedangkan Pengaruh Metode Programmed Instruction (Pengajaran Berprograma) terhadap Pemahaman siswa pada bidang studi Aqidah akhlak di MTs Negeri Tlasih Tulangan Sidoarjo dikategorikan cukup atau sedang.