Analisis hukum positif dan maqāṣid al-sharī‘ah terhadap alasan pengajuan dispensasi perkawinan dan pertimbangan hakim dalam menerima pengajuan dispensasi perkawinan tahun 2023: studi kasus PA Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rozi, Adam Fachrul (2025) Analisis hukum positif dan maqāṣid al-sharī‘ah terhadap alasan pengajuan dispensasi perkawinan dan pertimbangan hakim dalam menerima pengajuan dispensasi perkawinan tahun 2023: studi kasus PA Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Adam Fachrul Rozi_05020121043.pdf

Download (5MB)
[img] Text
Adam Fachrul Rozi_05020121043_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 October 2028.

Download (5MB)

Abstract

Dispensasi perkawinan merupakan kebijakan hukum yang memberikan pengecualian terhadap batas usia minimal perkawinan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Dalam konteks ini, Pengadilan Agama Mojokerto sering kali menerima permohonan dispensasi perkawinan dengan berbagai alas an yang diajukan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan alasan pengajuan dispensasi perkawinan dan pertimbangan hakim dalam menerima pengejuan dispensasi perkawinan perspektif hukum positif dan maqāṣid al-sharī‘ah. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan dua sumber data yaitu sumber data primer yang didapatkan dari subjek penelitian dan sumber data sekunder dari sumber lain yang dijadikan referensi. Data tersebut dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dengan hakim, panitera muda gugatan yang kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif yang berarti proses berpikir secara umum kemudian dirunut kepada hal yang bersifat khusus dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama pengajuan dispensasi perkawinan di Pengadilan Agama Mojokerto meliputi faktor perzinaan, kehamilan di luar nikah, , dan pergaulan bebas. Dari perspektif hukum positif, dispensasi perkawinan diberikan dalam kondisi mendesak dengan pertimbangan kepentingan terbaik bagi anak dan perlindungan hak asasi manusia. Sementara itu, dalam perspektif maqāṣid al-sharī‘ah, dispensasi perkawinan dipertimbangkan untuk menjaga kemaslahatan individu dan keluarga, dengan menekankan aspek perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Sejalan dengan pemaparan di atas pengajuan dispensasi perkawinan di Pengadilan Agama Mojokerto umumnya didasarkan pada alasan yang dianggap cukup mendesak. Dalam perspektif hukum positif dan maqāṣid al-sharī‘ah pemberian dispensas i dilihat dengan pertimbangan kemaslahatan dan perlindungan terhadap hak anak serta menghindari mudarat. diharapkan adanya peningkatan edukasi hukum kepada masyarakat mengenai batas usia perkawinan serta pentingnya kesiapan mental dan fisik dalam membangun rumah tangga, agar dispensasi tidak menjadi solusi utama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rozi, Adam Fachruladamfachrulrozi@gmail.com05020121043
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhazin, A. Muftiamuftikhazinfaza@gmail.com2013037301
Subjects: Hukum Islam
Hukum Islam > Perkawinan
Hukum
Keywords: Perkawinan; maqāṣid al-sharī‘ah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Adam Fachrul Rozi
Date Deposited: 06 Oct 2025 04:12
Last Modified: 06 Oct 2025 04:12
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/84746

Actions (login required)

View Item View Item