Respons masyarakat muslim Desa Senduro atas pendirian Pura Mandhara Giri Semeru Agung (1987-2011)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hasan, Queen Tamalla (2025) Respons masyarakat muslim Desa Senduro atas pendirian Pura Mandhara Giri Semeru Agung (1987-2011). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Queen Tamalla Hasan_03020221066.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Queen Tamalla Hasan_03020221066_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 November 2028.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Respons Masyarakat Muslim Atas Pendirian Pura Mandhara Giri Semeru Agung (1987-2011)” berisi tiga rumusan masalah yang dibahas, yakni (1) Bagaimana kondisi sosial keagamaan masyarakat Senduro pada 1980-an? (2) Bagaimana sejarah pembangunan Pura Mandhara Giri Semeru Agung (1987-2011)? (3) Bagaimana respons masyarakat Muslim atas pendirian Pura Mandhara Giri Semeru Agung? Untuk menjawab permasalahan di atas, peneliti menggunakan pendekatan sosiologi. Pendekatan sosiologi membantu peneliti untuk memahami bagaimana umat Muslim di Senduro menafsirkan ajaran Islam dalam merespons keberadaan Pura. Serta bagaimana agama berfungsi dalam kehidupan sosial masyarakat, baik sebagai pedoman moral, sistem nilai, maupun sebagai faktor yang membentuk budaya dan interaksi sosial. Penelitian ini menggunakan teori Challenge and Response dari Arnold Joseph Toynbee, yang menyatakan bahwa perubahan sejarah terjadi sebagai respons terhadap tantangan (stimulus). Tantangan tersebut biasanya direspons oleh kelompok kecil yang kemudian memengaruhi perubahan sosial secara luas. Pembangunan Pura Mandhara Giri Semeru Agung menjadi contoh nyata dari teori ini, di mana kehadiran pura menimbulkan tantangan bagi masyarakat Muslim sekitar dan memicu beragam respons, baik positif maupun negatif, dalam kehidupan sosial mereka. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa (1) Mayoritas agama di Senduro pada 1980-an adalah Muslim. Islam, sebagai agama mayoritas, membentuk hampir seluruh aspek sosial, budaya, dan perilaku masyarakat. (2) Pembangunan Pura Mandhara Giri Semeru Agung secara resmi dimulai pada tahun 1987. Latar belakang utama pendiriannya adalah kebutuhan umat Hindu akan adanya tempat peribadatan yang representatif, sakral, dan mampu menampung kegiatan keagamaan dalam skala yang lebih besar. (3) Sebagian besar masyarakat Muslim merespons positif pembangunan Pura Mandhara Giri Semeru Agung karena memberikan manfaat sosial dan ekonomi, seperti peluang usaha dan kerja sama dalam kegiatan keagamaan. Namun, terdapat sebagian kecil yang menunjukkan respons negatif karena kekhawatiran akan pergesekan nilai antara budaya Hindu dan syariat Islam, terutama terkait keterlibatan Muslim dalam tradisi Hindu.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hasan, Queen Tamallaqueentamalla06@gmail.com03020221066
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFuad, Ahmad Nurnurfuad@uinsby.ac.id2011116401
Thesis advisorSusanto, Dwidwi.uinsa@gmail.com2021127702
Subjects: Budaya - Agama
Sejarah Peradaban Islam
Sosiologi
Keywords: Mayoritas; minoritas; espons; Pura Mandhara Giri Semeru Agung
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Queen Tamalla Hasan
Date Deposited: 19 Nov 2025 02:04
Last Modified: 19 Nov 2025 02:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85128

Actions (login required)

View Item View Item