This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Tasyafadilla, Ghea Ananda (2025) Tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian dalam perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam: studi putusan:No.88/Pid.B/2023/PN.PSR. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Tasyafadilla Ghea Ananda_05020321063.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
Tasyafadilla Ghea Ananda_05020321063_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 November 2028. Download (2MB) |
Abstract
Pada saat ini, di Indonesia masih sering ditemukan tindak pidana penganiayaan yang berujung pada kematian korban. Salah satu kasus yang menjadi perhatian adalah tindak pidana penganiayaan sebagaimana tertuang dalam putusan No. 88/Pid.B/2023/PN Psr. Skripsi yang berjudul “Tindak Penganiayaan yang Menyebabkan Kematian Dalam Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Pidana Islam (Studi Putusan: No. 88/Pid.B/2023/PN Psr)” ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah bagaimana pertimbangan hakim dalam putusan perkara No. 88/Pid.B/2023/PN Psr tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian? dan bagaimana tinjauan hukum positif dan hukum pidana Islam terhadap putusan Nomor. 88/Pid.B/2023/PN. Psr tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.? Jenis penelitian ini yaitu yuridis normatif dengan menganalisis bahan hukum. Sumber bahan hukum primer berupa putusan No. 88/Pid.B/2023/PN Psr dan KUHP, sedangkan sumber bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal, dan artikel terkait. Teknik analisis data menggunakan deskriptif deduktif yang selanjutnya disusun secara sistematis sehingga menjadi data yang konkret mengenai tindak pidana penganiayaan dalam tinjauan yuridis dan hukum pidana Islam. Selanjutnya data tersebut dianalisis menggunakan KUHP dalam hukum positif dan teori jarimah dalam hukum pidana Islam yaitu teori jarimah diyat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap terdakwa pada perkara Putusan Nomor 88/Pid.B/2023/PN. Psr berpijak pada pasal 338 KUHP yaitu pembunuhan. Putusan tersebut kurang sesuai dengan pasal 338 karena terdakwa tidak mempunyai niat untuk membunuh dan hakim kurang teliti dalam melihat bukti-bukti yang ada di dalam persidangan. Seharusnya hakim dalam menjatuhkan sanksi terhadap terdakwa menggunakan Pasal 351 ayat 3 KUHP yaitu penganiayaan yang menyebabkan kematian, karena berdasarkan keterangan dokter bahwa korban meninggal dunia dalam perawatan dan bukti hasil Visum Et Repertum Nomor 100.3.11.1/1975/432.104.10/2023 mengatakan bahwa korban mengalami patah tulang di bagian siku tangan kiri dan patah tulang tersebut termasuk kategori luka berat. Dari aspek hukum pidana Islam perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa secara tidak sengaja menghilangkan nyawa orang lain termasuk dalam kategori sebagai jarimah qatl yang dapat dikenakan hukuman diyat. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran agar para penegak hukum, khususnya hakim lebih memperhatikan aspek keadilan dalam menjatuhkan putusan serta mempertimbangkan nilai-nilai moral dan sosial dalam masyarakat. Kemudian diharapkan masyarakat dan keluarga lebih meningkatkan pengawasan dimana guna mencegah terjadinya kekerasan yang dapat berujung kematian.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||||
| Contributors: |
|
||||||||
| Subjects: | Kematian Penganiayaan |
||||||||
| Keywords: | Hukum positif; hukum pidana Islam | ||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
| Depositing User: | Tasya fadilla Ghea Ananda | ||||||||
| Date Deposited: | 28 Nov 2025 07:38 | ||||||||
| Last Modified: | 28 Nov 2025 07:42 | ||||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85228 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
