This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mukhlis, Wail (2025) Pelanggaran privasi di ruang digital: studi atas QS. al-Hujurat (49):12 perspektif tafsir maqaṣidi Waṣfi Ashur. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Wail Mukhlis_02040524042 full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 November 2028. Download (2MB) |
|
|
Text
Wail Mukhlis_02040524042.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya fenomena pelanggaran privasi di ruang digital, seperti penyebaran data pribadi, peretasan, doxing, gosip daring, dan penghinaan massal di media sosial. Fenomena tersebut menunjukkan adanya degradasi nilai moral dan lemahnya kesadaran etis masyarakat dalam menjaga kehormatan serta kerahasiaan individu. Permasalahan utama penelitian ini ialah bagaimana pandangan para mufasir terhadap QS. al-Ḥujurāt (49):12 yang berisi larangan sū’uẓẓan (perasangka buruk), tajassus (memata-matai) dan ghībah (menggunjing), serta bagaimana relevansi ayat tersebut ditinjau dari perspektif tafsir maqāṣidi Waṣfī ‘Āshūr terhadap isu pelanggaran privasi digital kontemporer. Penelitian ini bertujuan menafsirkan QS. al-Ḥujurāt (49):12 dalam konteks etika sosial dengan pendekatan tafsir maqāṣidi Waṣfī ‘Āshūr. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitik berbasis studi kepustakaan (library research). Sumber primer yang digunakan adalah karya Waṣfī ‘Āshūr Nahwa Tafsīr Maqāṣidi li al-Qur’ān al-Karīm dan al-Tafsīr al-Maqāṣidi li Suwar al-Qur’ān al-Karīm, serta sejumlah tafsir klasik dan kontemporer, seperti al-Ṭabarī, al-Rāzī, al-Qurṭubi, Ibn ‘Āshūr, dan al-Zuḥayli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa QS. al-Ḥujurāt (49):12 dipahami para mufasir klasik maupun kontemporer sebagai dasar etika sosial Islam yang berfokus pada perlindungan kehormatan dan privasi, di mana larangan sū’uẓẓan, tajassus, dan ghībah dipandang saling berkaitan dalam mencegah kerusakan moral masyarakat. Melalui pendekatan maqāṣid al-Qur’an versi Waṣfī ‘Āshūr yang menekankan kemaslahatan, penjagaan martabat, dan stabilitas sosial, ayat ini dapat ditafsirkan ulang untuk merespons tantangan privasi digital seperti doxing, peretasan, dan penyebaran data pribadi. Pendekatan maqāṣidi tersebut mengungkap bahwa pesan inti ayat ini memberikan prinsip universal bagi etika ruang digital, mulai dari larangan mengintai hingga menjaga reputasi, sehingga relevan sebagai fondasi Islamic digital ethics dan pedoman normatif dalam membangun budaya digital yang aman, bermartabat, dan selaras dengan nilai-nilai Qur’ani di era teknologi modern.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||||||||
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | Al Qur'an Tafsir > Tafsir Al Qur'an |
||||||||||||
| Keywords: | QS. al-Ḥujurat (49):12; privasi digital; tajassus; tafsir maqasidi; Wasfī Ashur | ||||||||||||
| Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
| Depositing User: | Wail Mukhlis | ||||||||||||
| Date Deposited: | 28 Nov 2025 09:03 | ||||||||||||
| Last Modified: | 28 Nov 2025 09:03 | ||||||||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85234 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
