This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Al - Hamidy, Abu Dzarrin (2022) Metode Ilhaq Bahtsul Masail: analisis konstruksi sosial usul fikih dalam Nahdlatul Ulama (NU). PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Abu Dzarrin Al-Hamidy_F03415017 OK.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
Abu Dzarrin Al-Hamidy_F03415017 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 December 2028. Download (10MB) |
Abstract
Studi ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang secara khusus mengkritisi eksistensi metode ilhaq yang digunakan dalam Bahtsul Masail NU, dengan tujuan untuk mengetahui apa dan bagaimana metode ilhaq —atau yang sebutan lengkapnya ilhaq bi nazairiha —ini diaplikasikan dalam pengambilan keputusan hukum seperti yang tercermin dalam kitab Ahkam al-Fuqaha’ fi Muqarrarat Mu’atamarat Nahdat al-‘Ulama’. Kitab ini merupakan pedoman resmi bagi Nahdliyin dan masyarakat luas yang berisi kumpulan keputusan masail diniyyah-ijtima‘iyyah menurut NU. Guna mendapatkan fokus dalam penelitian ini, maka penelitian ini sengaja diarahkan untuk menjawab pertanyaan: pertama, bagaimana konstruksi metode ilhaq Bahtsul Masail NU dalam perspektif teori konstruksi sosial dan teori sosiologi pengetahuan?; kedua, bagaimana metode ilhaq ditinjau dari perspektif usul fikih?; ketiga, bagaimana implikasi metode ilhaq terhadap efektifitas pengambilan keputusan hukum Islam?. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi berdasarkan teori konstruksi sosial dan teori sosiologi pengetahuan; juga pendekatan usul fikih, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut: Pertama, bahwa eksistensi metode ilhaq dalam tinjauan sosiologis memiliki basis teoritik yang kuat. Berangkat dari hubungan sanad (transmisi) keilmuan dan keulamaan yang bersambung kuat di antara para ulama NU; demikian pula hubungan batin, penghormatan, dan loyalitas murid kepada guru atau santri kepada kiai dalam tradisi pesantren yang begitu sangat terasa; juga proses pendidikan keagamaan yang telah berlangsung lama yang mengacu pada kurikulum kitab kuning (kutub al-turath) dan sang kiai mencontohkan langsung pada praktik keseharian. Dengan demikian proses kehidupan di pesantren itu bukan berangkat dari ruang kosong, namun berjalan secara terus-menerus sampai tiada batas. Inilah yang disebut fakta sosial yang akhirnya membentuk paradigma sosial. Juga Dari sisi sejarah digunakannya metode istinbat} hukum Islam ini, jauh sebelum PBNU melalui Lembaga Bahtsul Masail memutuskan secara resmi penggunaannya, metode ini telah ada dan digunakan sejak munculnya ulama mazhab dalam karya-karya mereka (kutub al-turath). Hanya saja penyebutan nama metode ilhaq belum populer; sampai kemudian Lembaga Bahtsul Masail NU memperkenalkan sebutannya dan secara resmi menggunakannya sebagai salah satu metode istinbat hukum Islam alternatif. Kedua, metode ilhaq juga memiliki dasar argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan disiplin ilmu usul fikih. Lebih khusus lagi ketika dinilai dari perspektif teori qiyas. Memang bukan ayat atau hadis yang dijadikan dalil secara langsung ketika mengkaji suatu masalah, melainkan pendapat ulama yang sudah tertulis dalam teks/‘ibarah kitab kuning (al-kutub al-mu‘tabarah). Namun harus diketahui, ‘ibarah kitab kuning yang notabene ditulis oleh ulama mazhab terpercaya itu merupakan hasil kesimpulan (baca: ijtihad) dari sejumlah dalil al-Qur’an dan Hadis. Juga harus diingat pula, karya-karya ulama mazhab yang dipelajari di tingkat aliyah atau perguruan tinggi ternyata menyebut dalil 2 (dua) sumber utama hukum Islam. Sebut saja kitab Fath al-Wahhab Sharh Manhaj al- Tullab, Ha shiyatan Qalyubi wa ‘Amairah, Ha shiyat al-Ba juri. Ketiga, implikasi metode ilhaq terhadap hukum Islam merupakan upaya perluasan hukum, karena dengan metode ini, ikhtiar melestarikan peradaban khazanah turath (warisan atau tradisi intelektual ulama) akan terjaga dengan tetap menjaga semangat seperti di mana pertama kalinya ulama merumuskannya. Di samping juga terjaganya transmisi (sanad) keilmuan antar generasi ulama Nahdliyyin, serta menjadikan fikih tidak kaku karena memiliki misi kontekstualisasi fikih. Penelitian ini juga sekaligus menolak pendapat yang menyatakan metode ilhaq ini rapuh secara metodologis.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||||||||
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | Masyarakat Islam | ||||||||||||
| Keywords: | Metode Ilhaq; al-Masa'il bi Nazairiha; Analisis Konstruksi Sosial; Qiyas; Bahtsul Masail | ||||||||||||
| Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
| Depositing User: | Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||||||
| Date Deposited: | 18 Dec 2025 07:26 | ||||||||||||
| Last Modified: | 18 Dec 2025 07:26 | ||||||||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/85442 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
