This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hakim, Arief Rahmanul (2014) PANDANGAN KAUM SALAFI RAUDLATUL AMIN DESA KETAPANG DAYA TERHADAP PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI KABUPATEN SAMPANG. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini membahas sikap politik kaum salafi terhadap demokrasi dan
pemilihan umum (pemilu) di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan
masalah yang menghasilkan deskripsi mengenai: pertama, pandangan kaum salafi
Majelis Taklim Raudlatul Amin desa Ketapang Daya tentang pemilihan umum
(pemilu) di Indonesia. Kedua, mekanisme/prosedur memilih pemimpin menurut
kaum salafi Majelis Taklim Raudlatul Amin desa Ketapang Daya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pada penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan
data dan informasi yang obyektif melalui teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Untuk pemilihan informan dilakukan dengan cara purpose
sampling, yaitu pengambilan informan dilakukan secara sengaja berdasarkan
kapasitas dan kapabilitas dalam artian benar-benar paham di bidangnya.
Selanjutnya untuk menganalisa data dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
mereduksi data, menyajikan data serta menarik kesimpulan secara terus menerus
untuk disesuaikan dengan fokus penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, bagi kaum salafi, dalam sistem demokrasi pemilihan pemimpin
melalui pemilihan umum (pemilu) dilakukan oleh setiap individu dalam
masyarakat sehingga pemimpin yang dihasilkan merupakan wakil suara
mayoritas. Menurut mereka, cara seperti ini bertentangan dengan ajaran Islam.
Dalam Islam, kekuasaan adalah milik Allah dan pemerintahan dalam Islam harus
diasaskan kepada keyakinan tersebut. Umat Islam dilarang untuk menyerahkan
kekuasaannya kepada suara kaum mayoritas masyarakat karena tidak ada jaminan
kaum mayoritas tidak berbuat kesalahan dan kesesatan. Pemilu bukan jalan yang
tepat untuk memilih pemimpin terutama di negara Indonesia. Hal ini karena
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Kedua, mekanisme dalam memilih pemimpin menurut kaum salafi harus
seperti yang dilakukan oleh para salaf as-shalih, yakni model penunjukan,
pemilihan, atau turun menurun. Mekanisme penunjukan dilakukan oleh pemimpin
terdahulu dengan menunjuk seseorang yang dianggap layak untuk
menggantikannya. Mekanisme pemilihan dilakukan oleh sekelompok orang yang
memiliki kriteria tertentu ahl al-halli wal ‘aqdi, yang kemudian mereka memilih
salah satu di antara mereka untuk menjadi pemimpin. Sedangkan mekanisme
turun menurun dilakukan oleh seorang pemimpin yang memberikan kekuasaannya
kepada anak atau keturunannya, untuk menggantikannya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Slamet Muliono Redjosari | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Politik > Politik Islam | ||||||
Keywords: | Salafi; Pemilihan Umum; PEMILU; Mekanisme pemilihan | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Filsafat Politik Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 18 Feb 2015 02:27 | ||||||
Last Modified: | 18 Feb 2015 02:27 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/946 |
Actions (login required)
View Item |