Konstruksi gaya hidup kaum Waria: studi kasus konstruksi gaya hidup kaum waria di daerah aloha gedangan sidoarjo kaum waria

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Baisaroh, Septa Nurlaifah (2012) Konstruksi gaya hidup kaum Waria: studi kasus konstruksi gaya hidup kaum waria di daerah aloha gedangan sidoarjo kaum waria. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Septa Nurlaifah Baisaroh_B05207024.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kehadiran seorang waria sebagai bagian dari kehidupan sosial rasanya tidak mungkin untuk di hindari. Mereka akan terus bertambah selama belum ditemukan cara yang tepat untuk mencegahnya. Dalam kehidupan, waria memiliki keunikan tersendiri, walaupun seorang waria telah mengidentifikasikan dirinya sebagai perempuan baik dalam berprilaku maupun dalam berpenampilan, akan tetapi tanpa di sadari seorang waria masih dapat berperan sebagai laki-laki yang bersifat maskulin. Hal inilah yang membedakan seorang waria dengan laki-laki dan perempuan normal pada umumnya, sehingga hal tersebut dapat memepengaruhi konstruksi diri nya dalam bermasyarakat. Dalam hal ini kaum transsexual sering di kategorikan sebagai kaum pada tipe feminin, kaum waria lebih mencondongkan diri mereka sebagai kaum yang bertipe feminin karena lebih kepada sifat-sifat lemah lembut dan karakteristik prilaku wanita yang mendominasi jati diri. Munculnya fenomena kewariaan memang tidak lepas dari konteks kebudayaan. Kebiasaan-kebiasaan pada masa kanak-kanak ketika mereka dibesarkan dalam keluarga, kemudian mendapat penegasan pada masa remaja menjadi penyumbang terciptanya diri waria. Pada hakikatnya tidak satupun laki- laki yang ingin menjadi seorang waria karena proses mendadak. Proses menjadi waria diawali dengan suatu prilaku yang terjadi pada masa kanak-kanak yang mana melalui pola bermain dan pergaulan. Prilaku yang dipresentasikan pada masa anak-anak akhirnya menunjukan ciri yang berbeda pula dibandingkan dengan teman-teman sebaya lainnya. Namun tanda-tanda yang berbeda kerap tidak pernah di sadari oleh orang tua mereka sehingga menjadi prilaku yang menetap. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif berbasis fenomenologi, yaitu penelitian yang di maksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subyek penelitian, Lebih spesifik penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, peneliti ingin berusaha memahami arti peristiwa dan bertanya terhadap masyarakat, serta masuk di dalam kehidupan waria di daerah kawasan Aloha Sidoarjo untuk memahami apa dan bagaimana suatu pengertian atau prilaku yang di kembangkannya mengenai pemaknaa atau konstruksi diri waria dalam memandang kecantikan dan simbol-simbol mencolok yang mereka lakukan seperti berdandan layaknya perempuan, berpakaian perempuan, dan berprilaku menyerupai layaknya perempuan. Kecantikan merupakan hal yang didambakan oleh para waria pada umumnya. Berdasarkan data yang peneliti temukan di lapangan, sebagian besar waria di kawasan Aloha Gedangan memutuskan menjadi waria ketika mencapai usia menuju dewasa. Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan yang telah menjadi suatu pemahaman yang sama pada para waria dalam memandang diri mereka yaitu seorang wanita yang terjebak kedalam tubuh pria, hal tersebut telah dirasakan lama sejak mereka beranjak dewasa dan merupakan suatu yang tidak dapat dihindari.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Baisaroh, Septa NurlaifahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Sosiologi Islam
Keywords: Konstruksi diri; Gaya hidup; Transsexsual; Maskulin; Feminin; Cantik
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Sosiologi
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 02 Jan 2006
Last Modified: 08 Apr 2019 02:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/9930

Actions (login required)

View Item View Item