Peran politik kiai : studi tentang peran politik KH. Mahfudz Yasir di desa Sarirogo kecamatan Sidoarjo kabupaten Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Luviana, Luviana (2012) Peran politik kiai : studi tentang peran politik KH. Mahfudz Yasir di desa Sarirogo kecamatan Sidoarjo kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Luviana_B05207031.pdf
Download (1MB)

Abstract

Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini yaitu
1. Bagaimana peran politik KH. Mahfudz Yasir di Desa Sarirogo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo?.
2. Bagaimana KH. Mahfudz Yasir menempatkan agama dalam peran politiknya di Desa Sarirogo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma definisi sosial dengan pisau analisis teori struktural fungsional dan teori aksi. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dalam menguraikan, menjelaskan dan menganalisa dakwah KH. Mahfudz Yasir dalam politik di Desa Sarirogo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi, interview, dan dokumentasi.Dan pada akhir penelitian ini, disimpulkan bahwa (1) KH. Mahfudz Yasir memiliki peran yang sangat berarti dalam politik di Desa Sarirogo-Sidoarjo. Peran politik beliau setidaknya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: pertama, peran politik formal yang beliau sebut sebagai peran struktural. Dalam hal ini kiai berperan serta dalam setiap kegiatan dan program-program politik, termasuk juga program partai, seperti kampanye, rapat, dan mengikuti setiap pemutusan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.(2). Antara agama dan politik menurut KH. Mahfudz Yasir tidak bisa pisahkan walaupun keduanya adalah hal yang berbeda. Keduanya harus dijalankan secara seimbang, karena keduanya adalah sistem yang terpadu. Apabila ada ketidakseimbangan antara keduanya maka akan terjadi
ketidakseimbangan dalam aplikasi riil di masyarakatnya. Berkaitan dengan itu, menurutnya, agama adalah landasan moral bagi politik. Artinya, semua rencana dan program politik harus tetap didasarkan pada norma dan nilai agama, sehingga tujuan politik selaran dengan tujuan agama itu sendiri, amar ma’ruf nahi mungkar, meciptakan keadilan dan keharmonisan hidup masyarakatnya. Sebagai saran akhir, bahwa penelitian ini masih hanya terbatas pada pembahasan tentang peran politik KH. Mahfudz Yasir, bukan yang lainnya. Oleh karena itu, penulis menyarankan ada pembahasan yang lebih lengkap dan komprehensif dari penelitian yang penulis tulis.