This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aziz, Abd (2011) Hegemoni ekonomi budaya santet dalam masyarakat Desa Rando Alas Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (738kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (170kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Download (1MB) |
||
Text
Bab 3.pdf Download (4MB) |
||
|
Text
Bab 4.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (212kB) | Preview |
Abstract
Terdapat tiga fokus permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu; pertama, bagaimana awal mula kemunculan serta prosesi pelaksanaan budaya "santet" di Desa Randu Alas, kedua, bagaimana budaya "santet" bisa mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat Randu Alas, ketiga, bagaimana "santet" bisa mempertajam kelas-kelas sosial dalam masyarakat Randu Alas. Dilaksanakannya penelitian ini bermaksud mengetahui awal mula munculnya serta proses pelaksanaan budaya "santet" di Desa Randu Alas, memahami sejauhmana budaya "santet" dapat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat Randu Alas dan menganalisa dampak "santet" pada stratifikasi sosial dalam masyarakat Randu Alas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu, metode penelitian kualitatif analisis deskripsi. Sehingga dalam teknik penggalian data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, clan dokumentasi. Peneliti melihat aktifitas masyarakat yang ada di Desa Randu Alas, dengan memperhatikan infonnasi seputar budaya "santet". Subyek penelitian ini adalah Kepala Desa, pemilik hajat dan masyarakat yang terkait. Dimana dari orang-orang tersebut dikumpulkan data bahwa embrio "santet" berasal dari Kecamatan Gemarang. Adalah orang Dusun Karang Agung yang mula-mula mengadopsinya Diawali dengan "santet" ke kerabat dekat, perangkat desa, kemudian menyebar luas menjadi tradisi di Desa Randu Alas. Waktu penyebaran "santet" dilakukan satu atau bahkan dua minggu sebelum pelaksanaan hajat. "Santet'' berpengaruh dengan kondisi perekonomian warga. Hal ini disebabkan oleh pertanian warga yang menjadi sumber pendapatan utama tidak subur clan sudah lima musim gagal panen. Sementara tradisi punjung datang berbarengan dengan sanksi moral, ini dapat dijumpai bila tidak hadir undangan tonjokan. Stratifikasi sosial juga dapat dijumpai dalam tradisi "santet". Banyaknya rantang serta perbedaan isi dari masing-masing orang menjadi bukti tegas. Orang miskin hanya mampu "santet" antara 400-500 rantang, sedang yang melebihi dari jumlah rata-rata dianggap sebagai orang kaya Kepala Desa mendapatkan rantang yang berbeda, masyarakat umum hanya dapat nasi dengan lauk, sedang lurah ada tambahan jajan berupa jenang clan lain-lain. Disamping itu, tak jarang derajat sosial naik pasca mengadakan hajat dengan rantangnya
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Ekonomi Masyarakat Budaya |
||||||
Keywords: | hegemoni ekonomi; budaya santet | ||||||
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Sosiologi | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 30 Aug 2017 04:45 | ||||||
Last Modified: | 30 Aug 2017 04:45 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19930 |
Actions (login required)
View Item |