This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muvid, Muhamad Basyrul (2018) Dhikir dalam tarekat sebagai metode pembentukan akhlak perspektif KH. Albazi Nawawi dan KH. Mohammad Nizam ash-Shafa. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhamad Basyrul Muvid_F12316243.pdf Download (12MB) |
Abstract
Dhikir sebagai upaya untuk membersihkan hati dari berbagai hal yang menghalangi seseorang dalam mengingat Allah swt.,melalui dhikir seseorang akan senantiasa ingat kepada-Nya, hati dan pikiran menjadi tenang dan segala perbuatannya akan senantiasa baik, karena asma Allah senantiasa melekat dalam jiwanya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus yang berjenis studi biografi, sedangkan jenis penelitiannya adalah kualitatif. Sumber pengumpulan datanya meliputi primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, triangulasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan cheking (pemeriksaan), organizing (penataan), interpretasi (penafsiran) dan komparasi (perbandingan). Hasil penelitian dalam hal ini mencakup tiga bagian, yakni: Pertama, pandangan KH. Albazi Nawawi mengenai dhikir dalam tarekat sebagai metode pembentukan akhlak adalah menegaskan bahwa dhikir dalam tarekat memiliki kedudukan yang sangat penting guna untuk membersihkan dan menenangkan hati agar menjadi pribadi yang lebih baik. Dhikir tersebut harus dilaksanakan dengan tata cara yang baik dan benar. Kedua, pandangan KH. Mohammad Nizam ash-Shafa mengenai dhikir dalam tarekat sebagai metode pembentukan akhlak adalah menegaskan bahwa tidak ada satu metode apapun yang tepat untuk membentuk akhlak melainkan dhikir tarekat sehingga manusia yang ingin mengarungi jalan menuju Allah harus masuk dalam tarekat yakni berbaiat kepada murshid dengan mengamalkan dhikir tarekat, tentu harus disertai dengan pelaksanaan yang baik dan benar. Ketiga, terdapat beberapa persamaan pandangan antara KH. Albazi dan KH. Nizam mengenai dhikir dalam tarekat sebagai metode pembentukan akhlak, antara lain: (1) Segi kedudukan dhikir dalam tarekat, (2) Segi fungsi dhikir dalam tarekat, (3) Segi pelaksanaan dhikir tarekat, (4) Segi kedudukan murshid. Sedangkan perbedaan pandangan antara KH. Albazi dan KH. Nizam mengenai dhikir dalam tarekat sebagai metode pembentukan akhlak, antara lain: (1) Penekanan dalam mengamalkan dhikir, (2) Penentuan Kalimah dhikir, (3) Kriteria pengamal dhikir tarekat, (4) Kedudukan Tarekat sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah swt.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Doa dan Zikir Pendidikan Islam > Pendidikan Islam - Biografi Tasawuf |
||||||
Keywords: | Dhikir Tarekat; pespektif KH Albazi Nawawi dan KH. Mohammad Nizam ash-Shafa; metode pembentukan akhlak | ||||||
Divisions: | Program Magister > Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Muvid Muhamad Basyrul | ||||||
Date Deposited: | 24 Apr 2018 09:11 | ||||||
Last Modified: | 24 Apr 2018 09:11 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24335 |
Actions (login required)
View Item |