This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khaliq, Abd (2011) Layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi konflik antar siswa di Sekolah Menengah Pertama Baitussalam Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Abd Khaliq_D03207026.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di Sekolab Menengah Pertama Baitussalam, dan Untuk mengetahui eksistensi konflik yang tetjadi antar siswa di Sekolah Menengah Pertama Baitussalam Surabaya, serta untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi konflik antar siswa di Sekolah Menengah Pertama Baitusslam Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi agar mendapatkan hasil penganalisaan data secara aktual dan mendalam sesuai dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di Sekolah Menengah Pertama Baitussalam bermacam bentuknya seperti, bimbingan kelompok bagi siswa yang tidak naik kelas, bimbingan kelompok bagi siswa yang terlambat, bimbingan kelompok dalam mengatasi konflik antar siswa. Konflik yang terjadi antar siswa adalah konflik intragroup, pertikaian sesama anggta kelompok. Kelompok ini bemama "Charlie". Nama tersebut diambil dari nama-nama anggotanya yang terdiri dari tujub orang. Salah satu dari yang tujuh sebut saja NR, NR inilah yang konflik dengan teman-temannya yang enam. Konflik disini berbentuk konflik lisan, sating cela, saling caci dan saling menjatuhka. Sebab terjadinya konflik ini adalah kama adanya perbedaan pendapat antara NR dengan teman-temanya, tentang tindakan NR berpacaran dengan ternan kelasnya yang menurut teman-temannya pacarnya ini adalah anak nak:al jadi mereka takut NR terpengaruh oleh pacarnya, ak:an tetapi NR tidak menghiraukan saran dari teman-temannya. Dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ada beberapa tahap yang dilalui yaitu, sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok maka Guru BK memanggil siswa yang terlibat dalam konflik dalam waktu yang berbeda. Hal ini disebut dengan pra-bimbingan. Kemudian dalam kegiatan pelaksanaan bimbingan ada empat tahap yang dilalui yaitu, tahap pembentukan/awal, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Setelah kegiatan bimbingan kelompok selesai, maka seorang konselor perlu memberikan penilaian (evaluasi) terbadap proses dan basil pelaksanaan bimbingan kelompok tersebut, kemudian konselor mengamhil sehuah tindakan-tindakan tertentu, sebagai tindak lanjut (follow up) dan kontroling terbadap masalah konflik siswa. Hal ini di sebut pasca bimbingan kelompok.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Bimbingan Konseling Konflik sosial Layanan Pendidikan > Anak |
||||||
Keywords: | Layanan bimbingan kelompok; konflik antar siswa | ||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 02 Jul 2018 08:11 | ||||||
Last Modified: | 02 Jul 2018 08:11 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/25348 |
Actions (login required)
View Item |