This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Amrullah, Muhammad Rizki (2018) Tinjauan hukum pidana Islam terhadap percobaan pemufakatan jahat dengan tanpa hak membeli Narkotika: studi direktori Putusan Nomor 81/Pid.Sus/ 2016/PN.Skg. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Muhammad Rizki Amrullah_C73214052.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana pertimbangan hukum hakim terhadap percobaan pemufakatan jahat dalam putusan Nomor 81/Pid.Sus/2016/PN Skg? (2) Bagaimana tinjauan hukum pidana Islam terhadap percobaan pemufakatan jahat dengan tanpa hak dalam Putusan Nomor 81/Pid.Sus/2016/PN Skg?. Data penelitian ini diperoleh dari Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sengkang yang menjadi obyek penelitian. Adapun untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi, yaitu cara memperoleh data dengan cara menelaah dokumen. Kemudian dalam menganalisis data,penulis menggunakan teknik deskriptif analisis dengan pola fikir induktif, yaitu dengan cara memaparkan data dengan cara mendeskripsikan dan menjelaskan data yang ada. Dalam hal ini data tentang penerapan sanksi tindak pidana percobaan pemufakatan jahat dengan tanpa hak dalam putusan Nomor 81/Pid.Sus/2016/PN Skg kemudian dianalisa dengan menggunakan teori hukum pidana islam yaitu teori jarimah ta’zir. Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan pertama, bahwa penjatuhan hukuman oleh hakim dalam putusan Nomor 81/Pid.Sus/2016/PN Skg tentang percobaan pemufakatan jahat dengan tanpa hak membeli narkotika tidak sesuai dengan ketentuan hukum dalam UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, karena hakim dalam menjatuhkan hukuman tersebut menjatuhkan hukuman penjara selama 1 tahun sementara hukuman minimum yang ada di dalam UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Pasal 114 ayat (1) yakni 5 tahun penjara. Kedua, dalam hukum pidana Islam kejahatan yang dilakukan oleh terdawa termasuk kategori jarimah ta’zir yang wewenangnya terletak pada penguasa. Ibnu Taimiyah berpendapat sebelum menjatuhkan hukuman kepada terdakwa, seorang hakim harus mempertimbangkan berat ringannya kejahatan yang telah dilakukan. Berdasarkan uraian diatas diharapkan bahwa para hakim dalam memberikan hukuman senantiasa sesuai dengan undang-undang agar terdapat suatu kepastian dan keadilan hukum. Untuk para penyalahguna narkotika, segeralah kembali kejalan kebaikan karena penggunaan narkotika termasuk perbuatan yang diarang oleh ajaran agama Islam maupun hukum positif di Indonesia.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum > Hukum Pidana Hukum > Hukum Pidana Islam Narkotika |
||||||
Keywords: | Percobaan pemufakatan jahat; hak membeli Narkotika | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||
Depositing User: | Amrullah Muhammad Rizki | ||||||
Date Deposited: | 13 Nov 2018 03:21 | ||||||
Last Modified: | 13 Nov 2018 03:21 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28529 |
Actions (login required)
View Item |