This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rhasaki, Nikisa Ichobana (2025) Representasi difabel dalam drama Korea Twinkling Watermelon sebagai media refleksi isu Disabilitas perspektif eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Nikisa Ichobana Rhasaki_07040121093 full.pdf Restricted to Repository staff only until 20 January 2028. Download (3MB) |
|
Text
Nikisa Ichobana Rhasaki_07040121093.pdf Download (3MB) |
Abstract
Skripsi ini dikaji guna meneliti representasi tokoh difabel dalam drama Korea Twinkling Watermelon yang mengemas isu disabilitas di dalamnya, sehingga penelitian ini mengobservasi drama ini untuk menggali nilai-nilai untuk menjadi ilmu pengetahuan. Penelitian ini dilakukan guna menilik makna serta temuan-temuan yang memuat aspek-aspek perjuangan tokoh difabel dalam memperjuangan eksistensi dan kebebasannya dengan kajian nilai eksistensialisme. Eksistensialisme yang tak jauh kaitannya dengan kesadaran serta kebebasan suatu subjektivitas dalam membuktikan eksistensinya, melalui kebebasan pilihan-pilihan yang bertanggung jawab. Melalui tokoh Chung Ah dan Ha Yi Chan, dalam drama ini peneliti menggunakan teori eksistensialisme Jean-Paul Sartre mengenai gagasan proses in-itself hingga menjadi manusia for-itself yang berkesadaran dan bertanggung jawab dengan pilihan hidupnya tatkala berusaha membuktikan eksistensi diri. Kajian eksistensialisme ini akan mengurai tentang kebermaknaan diri, eksistensi seorang individu dalam mempemperjuangkan kebebasan sebagai manusia. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa difabel atau menjadi seorang penyandang disabilitas sama sekali tidak menghilangkan kebebasan mereka secara individu yang autentik, sebagai individu yang berkesadaran atau for-itself dapat mencapai eksistensi mereka yan diikuti dengan esensi atau nilai diri mereka dalam menentukan jalan hidupnya, ingin menjadi seperti apa mereka dikenal. Keberadaan dengan kondisi fisik apapun tidak akan mendefinisikan dia, selama mampu bertekad juga berani untuk berkebebasan, mendobrak stigma sosial, keluar dan faktisitas situasi yang dihadapi oleh seorang difabel, dan juga bertanggungjawab akan pilihannya. Perjuangan tokoh difabel dalam drama Korea Twinkling Watermelon sebagai individu yang berkesadaran atau for-itself dapat mencapai eksistensi mereka yan diikuti dengan esensi atau nilai diri mereka, dengan pilihan-pilihan hidup yang dipertanggungjawabkan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Cacat - Tunarungu Filsafat Anak > Anak Penyandang Cacat |
||||||||
Keywords: | Difabel; eksistensialisme; kebebasan bertanggung jawab; Jean-Paul Sartre | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Nikisa Ichobana Rhasaki | ||||||||
Date Deposited: | 20 Jan 2025 04:32 | ||||||||
Last Modified: | 20 Jan 2025 04:32 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/75946 |
Actions (login required)
View Item |