Sejarah Desa Ganting Kulon Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo: 1866-2022

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rochmad, Ilham Nur (2025) Sejarah Desa Ganting Kulon Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo: 1866-2022. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Ilham Nur Rochmad_03040221098 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Ilham Nur Rochmad_03040221098 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 January 2028.

Download (8MB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perkembangan Desa Ganting Kulon dari masa Hindia Belanda hingga kemerdekaan. Fokus penelitian ini pada tiga poin permasalahan: a) bagaimana mitos, pohon keramat, peninggalan arkelogi di Desa Ganting Kulon?; b) bagaimana sejarah Desa Ganting Kulon pada masa sebelum kemerdekaan?; c) bagaimana sejarah Desa Ganting Kulon setelah kemerdekaan?. Metode yang digunakan adalah sejarah, meliputi empat tahapan yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Selanjutnya diperkuat teori sosiologi politik oleh Philo C. Washburn untuk menganalisis dinamika hubungan kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) dalam organisasi, kelompok masyarakat, negara, dan bahkan dalam masyarakat internasional. Selain itu, teori sosiologi budaya sebagai cabang ilmu sosiologi yang mempelajari budaya dari sudut pandang sosial (sosiologis). Temuan dari penelitian ini, antara lain: a) Di Desa Ganting Kulon memiliki keunikan yang tidak ditemukan desa lain, seperti mitos Batu Hitam dan Minyak Duyung, Pohon Keramat Dhuwak dan peninggalan arkeologi Bujuk Rahman, Bujuk Rintih, dan Jujuk Jidin; b) Pada masa sebelum kemerdekaan, kondisi sosial politik Ganting Kulon Banyak dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintahan Hindia Belanda, seperti terpisahnya Desa Ganting menjadi dua, Ganting Kulon dan Ganting Wetan. Meskipun awalnya desa tersebut di babad pertama kali oleh tokoh lokal yang bernama Bu Nyai Ganting; c) Setelah letusan Gunung Agung, penduduk desa Ganting Kulon berhasil membangun kembali kehidupan mereka, dengan fokus pada keberlanjutan sosial, pendidikan, dan budaya setelah kemerdekaan. Tradisi seperti Sarwe’ dan Hadrah masih dipertahankan, sementara lembaga-lembaga sosial seperti Fatayat dan Muslimat NU, serta inisiatif koin LazisNU, secara aktif terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Desa ini juga memiliki tempat ibadah bersejarah seperti Masjid Baitur Rahman dan Musala Az Zawwiyah. Hal ini menjadi bukti kemampuan masyarakat Ganting Kulon dalam melestarikan tradisi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rochmad, Ilham Nurilhamnurrochmad95@gmail.com03040221098
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHajar, Imam Ibnuimamibnuhajar@gmail.com /ibnuhajar@uinsby.ac.id2006086802
Thesis advisorSusanto, Dwidwi.uinsa@gmail.com2021127702
Subjects: Sejarah > Sejarah Indonesia
Budaya
Tradisi Islam
Keywords: Ganting Kulon; Maron; Probolinggo
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Ilham Nur Ilham Rochmad
Date Deposited: 21 Jan 2025 04:57
Last Modified: 21 Jan 2025 04:57
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/76383

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item