This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Islami, Selvy Nur (2025) Variasi bahasa dan konteks sosial dalam tren marriage is not scary di tiktok: tinjauan sosiolinguistik William Labov. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Selvy Nur Islami_03040421086.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
Selvy Nur Islami_03040421086_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 March 2028. Download (6MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena tren Marriage is Not Scary yang ramai diperbincangkan di platform TikTok, tren ini muncul sebagai respon terhadap tren sebelumnya yaitu Marriage is Scary. Banyak pengguna TikTok dari berbagai latar belakang sosial berbagi pandangan mereka mengenai pernikahan melalui tren ini, yang kemudian memunculkan berbagai macam variasi bahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi variasi bahasa yang digunakan pengguna TikTok dalam merespons tren Marriage is Not Scary serta memahami konteks sosial yang memengaruhi variasi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif untuk menggali lebih dalam mengenai variasi bahasa yang digunakan oleh pengguna TikTok, serta memperhatikan konteks sosial yang melatarbelakangi cara individu mengekspresikan pandangan mereka tentang pernikahan dalam tren Marriage is Not Scary sesuai dengan teori sosiolinguistik William Labov. Data yang diambil berupa text overlay yang memuat kata atau frasa yang mengandung unsur variasi bahasa, sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi non-partisipan sehingga peneliti hanya mengamati tanpa terlibat langsung di dalamnya. Kemudian, data akan dianalisis ke dalam beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis variasi bahasa yang ditemukan dalam tren Marriage is Not Scary di TikTok meliputi lima jenis variasi bahasa, antara lain; variasi bahasa sehari-hari, variasi bahasa gaul, variasi slang, varisi akrolek, dan variasi akrologi. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan variasi bahasa dalam tren terbagi menjadi dua, yaitu faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial meliputi; status sosial, gender, usia, pengalaman, serta agama. Sementara faktor situasional meliputi; siapa yang berbicara dan kepada siapa berbicara, bahasa yang digunakan, serta waktu dan tempat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||||||
Subjects: | Internet Media Sosial Linguistik |
||||||||||||||||
Keywords: | Variasi bahasa; konteks sosial; marriage is not scary; tiktok; sosiolinguistik | ||||||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Indonesia | ||||||||||||||||
Depositing User: | Selvy Nur Islami | ||||||||||||||||
Date Deposited: | 18 Mar 2025 04:02 | ||||||||||||||||
Last Modified: | 18 Mar 2025 04:03 | ||||||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78834 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |