This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aini, Annisa Nur (2025) Mengungkap suara subaltern: dominasi Tiongkok dalam novel Permulaan Sebuah Musim Baru di Suriname: kajian poskolonialisme. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Annisa Nur Aini_03040421068.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Annisa Nur Aini_03040421068_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 20 March 2028. Download (1MB) |
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penindasan yang dilakukan bangsa penjajah dan bentuk perlawanan kaum subaltern sebagai pemberontakan atas perlakuan tidak manusiawi pada novel Permulaan Sebuah Musim Baru di Suriname karya Koko Hendri Lubis. Novel tersebut mengisahkan para pekerja kontrak dari Hindia Timur di Suriname yang mendapat ketidakadilan, terutama diskriminasi Tiongkok yang dominan sebagai fokus utama penceritaan. Belanda sebagai pihak superior menggunakan kekuasaannya bertindak semena-mena terhadap kaum subaltern. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengungkap bagaimana bentuk penindasan penjajah terhadap subaltern, bagaimana bentuk perjuangan kelompok Tiongkok dalam memerangi konflik internal negaranya, dan bagaimana bentuk perlawanan kelompok Tiongkok terhadap bangsa penjajah dalam novel Permulaan Sebuah Musim Baru di Suriname. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial dari sudut pandang subjek peneliti. Sumber data diperoleh dari novel Permulaan Sebuah Musim Baru di Suriname karya Koko Hendri Lubis. Pengumpulan data menggunakan teknik analisis dokumen dengan pengkajian teks pada novel yang menunjukkan isu kaum subaltern di tengah-tengah masa kolonialisme. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teori poskolonialisme Gayatri C. Spivak yang fokus terhadap konsep subaltern. Subaltern bukan hanya orang yang terpinggirkan secara ekonomi, sosial, maupun geografis, tetapi juga yang tidak bisa menyuarakan pengalaman atau kondisi mereka karena dikendalikan oleh kelompok penguasa atau pihak kolonial. Hasil penelitian menunjukkan kaum subaltern mengalami berbagai bentuk penindasan di antaranya, sikap antipati, kekerasan verbal dan fisik, diskriminasi hak, hingga aksi pembunuhan. Selain itu, menunjukkan perjuangan kelompok pro-revolusi memberantas tindak kejahatan dan perusakan bangunan yang dilakukan kelompok anti-revolusi dalam konflik internal Tiongkok. Serta, bentuk perlawanan kelompok Tiongkok terhadap penjajah dengan membunuh tokoh-tokoh Belanda dan merusak gudang-gudang pertambangan bauksit yang menjadi tempat penindasan. Meskipun subaltern berhasil melakukan penyerangan, tetap tidak mengakhiri penindasan yang diterima, justru berujung pada pembunuhan tokoh-tokoh subaltern Tiongkok. Struktur sosial dan politik yang menindas tetap bertahan, sehingga suara subaltern teredam dalam narasi sejarah yang dikendalikan oleh kekuatan kolonial.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Sastra | ||||||||||||
Keywords: | Dominasi; poskolonialisme; Spivak; Subaltern; Tiongkok | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Indonesia | ||||||||||||
Depositing User: | Annisa Nur Aini | ||||||||||||
Date Deposited: | 20 Mar 2025 03:09 | ||||||||||||
Last Modified: | 20 Mar 2025 03:09 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78984 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |