Analisis objektif kisah Musa dan Khidlir di dalam al Quran

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dewi, Ani Kusuma (2007) Analisis objektif kisah Musa dan Khidlir di dalam al Quran. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01303006 Ani Kusuma Dewi 2007 ok.pdf
Download (3MB)

Abstract

Kisah dalam al-quran merupakan sekian dari salah satu sarana yang ada di dalam al-Quran yang digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan atau dakwah agama. Selain itu kisah di dalam al-Quran juga memiliki nilai seni sastra yang sangat indah sehingga kisah-kisah yang ada di dalamnya dapat membuat perasaan si pembaca tersentuh oleh makna atau pesan yang terdapat pada jalinan unsur-unsur intrinsik cerita yang ada pada ayat-ayat al-Quran. Maka tidak jarang pula bagi kita yang membaca sebuah kisah di dalam al-Quran seakan-akan turut menyaksikkan langsung kejadian atau peristiwa yang diceritakan tersebut. Sentuhan imajinasi ini dapat kita alami pula ketika kita membaca kisah "Musa dan K.hidlir" di dalam surat al-Kahfi ayat 60-82. untuk itu peneliti mengajukan dua point penting yang akan dikaji di dalam skripsi ini: Apakah yang disebut dengan analisis objektif? Bagaimana struktur cerita Musa dan Khidlir? Kisah ini bercerita mengenai nabi Musa a.s. yang berguru kepada nabi Khidlir a.s.. namun selama menuntut ilmu tersebut nabi Musa a.s. tidak mematuhi syarat yang yang telah ditetapkan oleh nabi Khidlir a.s. yakni tidak mempertanyakan apa saja yang dilakukan oleh nabi Khidlir terhadap orang-orang yang ditemuinya atau pun tempat yang disinggahinya. Selain membaca dan menerangkan kisah tersebut, kepentingan peneliti di dalam .mengkaji kisah "Musa dan Khidlir" ini adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik cerita dengan menggunakan analisis objektif dengan menggunakan metode atau pendekatan strukturalisme. Analisis objektif ini sengaja dipilih oleh peneliti karena analisis ini merupakan metode yang sangat simple untuk menguraikan dan menerangkan unsur-unsur yang ada pada sebuah kisah. Karena ruang lingkup pembahasan metode ini hanya terpak.u pada teks tanpa melibatkan hal-hal di luar susunan kata-kata yang ditampilkan di dalam teks tersebut. Analisis ini hanya mengkaj i permukaan teks yang berupa penokohan, alur cerita, latar cerita, sudut pandang cerita, tema cerita dan gaya bahasa, tanpa mengaitkan dengan usaha-usaha untuk memaknai atau menafsirkan teks dari kisah tersebut.