This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dinilillahi, Anugerah Ilma (2025) Kritik ideologi fenomena cybersectarianism pada media sosial akun Instagram @muslimahnewsid perspektif Jürgen Habermas. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Anugerah Ilma Dinilillahi_E71218032 OK.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
Anugerah Ilma Dinilillahi_E71218032 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 30 May 2028. Download (3MB) |
Abstract
Ideologi keagamaan yang bertendensi pada paham radikalisme semakin hari semakin banyak dijumpai di media sosial. Penyebarannya oleh kelompok tertentu dengan orientasi bertujuan pada kepentingan kelompok tertentu disebut sebagai fenomena cybersectarianism. Fokus penelitian yaitu fenomena cybersectarianism dalam akun @muslimahnewsid dan kiritk ideologi dalam menanggapi fenomena cybersectarianism dalam akun @muslimahnewsid dengan perspektif Jürgen Habermas. Tujuannya mengetahui fenomena cybersectarianism dan kritik ideologi Jürgen Habermas pada akun Instagram muslimahnewsid. Mixed method sebagai metode penelitian dengan pendekatan kritis. Data primer dari konten pada akun Instagram @muslimahnewsid diambil pada durasi bulan November, Desember, dan Januari dengan teknik purposive sampling, dengan total populasi 443 konten. Sementara pada data sekunder data diperoleh dari penelitian dan kajian relevan. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik gabungan yaitu teknik analisis konten, teknik Miles dan Huberman, dan Robert E. Stake. Hasil penelitian menunjukkan pola fenomena cybersectarinism diterima hipotesis dengan hasil dua pola utama yaitu propaganda digital dan motivasi. Frekuensi pola fenomena ini adalah propaganda digital (100%), motivasi (94,74%), kontra-narasi (49,12%), metode dan sasaran (44,74%), hukum dan etika (28,07%), dan jaringan global (19,30%). Wujud kritik ideologi fenomena cybersectarianism akun tersebut mengarah pada tindak strategis baik dalam konten edukasi, hiburan, kolaborasi, dan komunikasi. Sebab hasil analisis truth, sincerity, clarity, dan legitimacy menunjukkan kebenaran disampaikan selektif dan ideologis (truth), keyakinan diekspresikan secara absolut tanpa membuka ruang dialog (sincerity), penggunaan bahasa cenderung retoris namun kabur secara substantif dan konseptual (clarity), dan otoritas diskursus pada penolakan norma sosial dan plural tanpa prosedur intersubjektif (legitimacy).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Filsafat Ideologi Islam Komunikasi Media Sosial Radikal dan Radikalisme |
||||||||
Keywords: | @muslimahnewsid; Cybersectarianism; Jürgen Habermas; Media sosial; Validity Claims | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Anugerah Ilma Dinilillahi | ||||||||
Date Deposited: | 30 May 2025 07:35 | ||||||||
Last Modified: | 30 May 2025 07:35 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/80510 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |