Kontekstualisasi kisah Talut dan Jalut dalam bingkai keindonesiaan: analisis tafsir lisan Gus Mus dalam kanal youtube Gus Mus channel

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dinaulya, Intan (2025) Kontekstualisasi kisah Talut dan Jalut dalam bingkai keindonesiaan: analisis tafsir lisan Gus Mus dalam kanal youtube Gus Mus channel. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Intan Dinaulya_07020321051.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Intan Dinaulya_07020321051_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 August 2028.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berangkat dari persoalan sosial-politik di Indonesia yang semakin kompleks dan menjadi perhatian publik. Realitas tersebut mendorong penulis untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur’an secara komprehensif melalui pendekatan kontekstual, khususnya dengan menelaah kisah Ṭālūt dan Jālūt. Kajian ini memfokuskan pada interpretasi ayat-ayat tersebut sebagaimana disampaikan oleh K.H. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) melalui platform Gus Mus Channel di YouTube. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya studi yang mengkaji penafsiran al-Qur’an melalui media digital serta keterbatasan penelitian sebelumnya dalam mengaitkan tafsir dengan konteks sosial-politik kontemporer. Penulis menggunakan dua pendekatan teoritis dalam penelitian ini. Pertama, kerangka metode penafsiran dari Muhammad Affifudiin Dimyati (Gus Awis) digunakan untuk mengidentifikasi metode tafsir yang digunakan oleh Gus Mus. Kedua, teori tafsir kontekstual Abdullah Saeed digunakan untuk menganalisis tahapan kontekstualisasi yang dilakukan dalam penafsiran kisah Ṭālūt dan Jālūt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Gus Mus menggabungkan dua pendekatan utama dalam penafsirannya, yaitu Manhaj al-Naqliyyah (meliputi Manhaj al-Qur’a>ni> dan al-Athari>) dan manhaj al-‘aqliyyah dengan pendekatan tafsi>r ijtima>’i> (penafsiran sosial); (2) kontekstualisasi yang dilakukan oleh Gus Mus terhadap kisah Ṭālūt dan Jālūt (Q.S. al-Baqarah: 246–252) dalam bingkai keindonesiaan melalui pendekatan kontekstual dengan tiga lapis analisis: konteks makro historis, konteks penghubung, dan konteks makro kekinian. Dengan merujuk pada tafsir klasik seperti al-Durr al-Manthūr, serta penafsiran mufasir pra modern seperti al-Qurṭubī, Gus Mus mengaitkan nilai-nilai kepemimpinan dan perjuangan dalam kisah tersebut dengan realitas sosial-politik Indonesia, seperti penjajahxan, era Orde Baru, dan politik elektoral kontemporer. Tafsir lisan Gus Mus menekankan pentingnya integritas, kejujuran, dan kehendak ilahi dalam memilih pemimpin, sebagai kritik terhadap kecenderungan masyarakat yang mengutamakan aspek fisik dan material dalam politik. Temuan ini menunjukkan bahwa kisah Al-Qur’an tetap relevan sebagai panduan etik dan moral dalam dinamika kepemimpinan masa kini.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Dinaulya, Intanintandina0112@gmail.com07020321051
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAmru, Khobirulkhobirul.amru@gmail.com2023059602
Subjects: Cerita dalam Al Qur'an
Contextual Teaching and Learning
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Gus Mus; tafsir lisan; Ṭālūt dan Jālūt; kontekstualisasi
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Intan Dinaulya
Date Deposited: 13 Aug 2025 03:04
Last Modified: 13 Aug 2025 03:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83733

Actions (login required)

View Item View Item