THE FLOUTING OF CONVERSATIONAL MAXIMS USED BY CHARACTERS IN FAST FIVE MOVIE

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sukarno, Riski Aprilia (2015) THE FLOUTING OF CONVERSATIONAL MAXIMS USED BY CHARACTERS IN FAST FIVE MOVIE. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (463kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (266kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (291kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (297kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (576kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (426kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (346kB) | Preview

Abstract

Thesis ini menganalisis mengenai flouting maxims yang digunakan oleh Dom, Brian, Vince and Tej di Fast Five. Penulis menggunakan teory flouting maxims milik Grice untuk penelitian ini. Flouting maxims adalah orang yang dengan sengaja berhenti mematuhi cooperative principle. Ada empat macam flouting maxims yaitu maxim quantity, maxim quality, maxim relevance, dan maxim manner.
Penulis memilih untuk menganalisis flouting maxims karena fenomena ini sering terjadi disekitarnya. Oleh karena itu, penulis membahas mengenai tipe flouting maxims apa saja yang berada di Fast Five dan alasan yang membuat empat karakter Fast Five melakukan flouting maxims. Penulis menganalisis flouting maxims untuk membantu pembaca memperbaiki ketepatan berbahasa saat komunikasi terutama saat melakukan flouting. Berdasarkan alasan diatas, thesis ini menggunakan descriptive analysis untuk menjelaskan data menggunakan Grice theory. Fast Five sebagai sumber data. Percakapan dan ungkapan sebagai data yang mana penulis telah menulis percakapan dari filem.
Penulis menemukan tiga puluh macam flouting maxims yang telah digolongkan. Diantaranya adalah delapan maxims of quantity, lima maxims of quality, sepuluh maxims of relevance dan tujuh maxims of manner. Di Fast Five, flouting maxims muncul dengan emosi tertentu. Ada beberapa alasan yang membuat empat karakter melakukan flouting maxims. Diantaranya khawatir, marah, kesal, kecewa, dan bahagia. Alasan yang membuat empat karakter menggunakan flouting maxims. Diantaranya adalah khawatir, marah, kesal, kecewa, dan bahagia. Jadi penulis menyimpulkan bahwa flouting maxims sangat penting untuk membuat komunikasi berjalan lancar. Saat seseorang memahami makna dari apa yang pembicara katakan, kesalahpahaman tidak akan muncul di akhir pembicaraan

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Endratno Pilih Swasono
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sukarno, Riski ApriliaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Kesusastraan > Kesusastraan Inggris
Keywords: Cooperative Principle; Flouting Maxims; Fast Five; Film; Karakter
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Inggris
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 11 Nov 2015 02:45
Last Modified: 11 Nov 2015 02:45
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2684

Actions (login required)

View Item View Item