This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muawanah, Ummi Daimatul (2024) Perspektif Ibnu Ruysd dan Yusuf Qardhawi terhadap pemanfaatan lahan resort pemangkuan hutan di Desa Dagan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ummi Daimatul Muawanah_05020520042 full.pdf Restricted to Repository staff only until 17 September 2027. Download (4MB) |
|
Text
Ummi Daimatul Muawanah_05020520042.pdf Download (4MB) |
Abstract
Pemanfaatan lahan perhutani telah menjadi topik penting dalam diskusi tentang konservasi lingkungan dan pengembangan ekonomi. Perhutani atau hutan negara merupakan sumber daya alam yang berharga, yang dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan jika dikelola dengan baik. Meskipun demikian, pemanfaatan lahan perhutani juga menimbulkan sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Pemanfaatan lahan Perhutani yang terjadi pada masyarakat Desa Dagan adalah secara sewa. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang ditulis dalam rumusan masalah: Bagaimana pelaksanaan pemanfaatan lahan Resort Pemangkuan Hutan menjadi ladang pertanian dan bagaimana pemanfaatan lahan Resort Pemangkuan Hutan menjadi ladang pertanian perspektif Ibnu Rusyd dan Yusuf Qardhawi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris berdasarkan data yang ditemukan oleh penulis di lapangan. Pengumpulan data dilakukan secara observasi dan wawancara serta adanya dokumentasi yang mendukung penelitian ini. Adapun data sekunder yang didapatkan penulis dari berbagai macam sumber dan informasi seperti buku, selanjutnya data diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik perbandingan antara pendapat Ibnu Rusyd dan Yusuf Qardhawi tentang sewa lahan yang terjadi di Dagan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: pertama, pelaksanaan atau praktik pemanfaatan lahan di Desa Dagan adalah dengan ijarah (sewa-menyewa). Pada saat menyewa lahan pihak Perhutani sudah menetukan berapa yang harus dibayarkan saat sudah panen. Semisal penyewa menyewa lahan dua hektar maka satu hektar akan dikenakan biaya senilai dua ratus ribu rupiah. Kedua, pemanfaatan lahan menurut perspektif Ibnu Rusyd adalah membolehkan dengan uang saja. Sedangkan Yusuf Qardhawi memperboleh pemanfaatan lahan secara muzara’ah agar dapat ditegakkan keadilan. Metode istinbath yang digunakan Ibnu Rusyd dalam merumuskan hukum sewa lahan adalah ijtihad intiqā’i dan metode istinbath yang digunakan Yusuf Qardhawi dalam sewa lahan adalah dengan qiyas yang didukung oleh hadis. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyarankan: Pertama, kepada para pihak RPH agar dapat memperhatikan hasil panen jadi ketika petani tidak menghasilkan panen mungkin akan diringankan atau dibebaskan dalam penyewaan lahan. Kedua, kepada pihak masyarakat yang menyewa lahan ketika melakukan sewa menyewa perlu adanya ada kesepakatan ketika terjadi gagal panen opsi dari gagal panen tersebut, jadi perlu ditegakan sejak awal melakukan transaksi sewa menyewa jika terjadi gagal panen.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam > Ijarah Hukum Islam > Perjanjian Hukum > Hukum Perdata Islam |
||||||||
Keywords: | Perspektif Ibnu Ruysd; Yusuf Qardhawi; pemanfaatan lahan resort | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab | ||||||||
Depositing User: | Ummi Daimatul Muawanah | ||||||||
Date Deposited: | 17 Sep 2024 03:33 | ||||||||
Last Modified: | 17 Sep 2024 03:33 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73808 |
Actions (login required)
View Item |