AN ANALYSIS OF FLOUTING MAXIMS USED BY ELIZABETH IN AUSTEN’S PRIDE AND PREJUDICE THE MOVIE

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fajrina, Putri Istighfarina Hadi (2014) AN ANALYSIS OF FLOUTING MAXIMS USED BY ELIZABETH IN AUSTEN’S PRIDE AND PREJUDICE THE MOVIE. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (597kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (31kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (25kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (77kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (49kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (44kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (41kB) | Preview

Abstract

Bahasa adalah suatu sistem untuk mentransfer dan menginformasikan
sesuatu dalam berkomunikasi. Komunikasi yang bagus adalah komunikasi yang
dapat menghindari sesuatu yang menyebabkan salah paham antara pendengar dan
pembicara. Untuk menjadikan komunikasi menjadi komunikasi kooperatif ada
sebuah teori yakni cooperative principle yang diperkenalkan oleh Grice (1975).
Cooperative Principle mempunyai hubungan yang erat dengan “empat aturan”
dalam berkomunikasi, yakni maxim. Maxim kuantitas, maxim kualitas, maxim
hubungan, dan maxim cara/sikap dapat membuat pembicara mentransfer
informasi lebih jelas kepada pendengar. Empat aturan tersebut membuat
komunikasi berjalan dengan baik.
Flout adalah salah satu teori yang dapat merusak maxim yang akan
digunakan penulis untuk menganalisis film ini. Penulis menganalisis perkataan/
ucapan yang diucapkan dan yang mengandung flout oleh Elizabeth. Dia adalah
putri kedua dari Tn. Bennet dan Ny. Bennet, pemeran utama di film ini. Penulis
akan mengambil kata-kata, kalimat, ucapan dan ekspresi yang diciptakan oleh
pemeran utama, Elizabeth. Dan juga untuk memberi penjelasan mendalam,
penulis memasukan ucapan-ucapan yang diucapkan oleh karakter lain yang
berdialog dengan Elizabeth. Hal tersebut bertujuan untuk membangun konteks
kalimat yang telah di flout Elizabeth di dalam film ini.
Pride and Prejudice adalah sebuah film yang disutradarai oleh Joe Wright
(2005) yang diadaptasi dari novel Jane Austen Pride and Prejudice. Di akhir
penelitian ini telah disimpulkan bahwasanya Elizabeth mem-flout semua maxim;
maxim kuantitas, maxim kualitas, maxim hubungan, dan maxim cara/sikap. Di
dalam film ini Elizabeth Bennet digambarkan sebagai seorang gadis yang
mempunyai selera humor yang bagus, penyayang, pemberani dan pribadi yang
unik. Hal tersebut merupakan alasan kenapa penulis menjadikan Elizabeth sebagai objek dalam penelitian ini.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: A. Dzo’ul Milal
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fajrina, Putri Istighfarina HadiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Kesusastraan > Kesusastraan Inggris
Keywords: Grice’s Cooperative Principle; Flouting Maxims; Pride and Prejudice; Elizabeth Bennet
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Inggris
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 13 Feb 2015 01:54
Last Modified: 13 Feb 2015 02:01
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/757

Actions (login required)

View Item View Item