This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Wafiyah, Wafiyah (2013) JUAL BELI ANJING DAN KUCING DALAM SUNAN ABU DAWUD NO 3479. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (869kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (560kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar isi.pdf Download (761kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (399kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (489kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (497kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text
daftar Pustaka.pdf Download (574kB) | Preview |
Abstract
Manusia adalah makhluk hidup yang tidak mampu bertahan sendiri, sebagai makhluk sosial ia selalu berinteraksi dengan manusia lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Salah satu cara yang di tempuh oleh manusia untuk mempertahankan hidup adalah dengan jual beli. Dalam praktik jual beli manusia diberi keluasan untuk menjalankannya, akan tetapi walaupun demikian terdapat rambu-rambu yang harus ditaati ketika melaksanakannya.
Seiring dengan perkembangan jaman, praktik jual beli kini beraneka ragam, jual beli yang dulu di anggap tabu kini berubah menjadi sebuah trend, binatang yang dulu dianggap kurang bermanfaat, saat ini malah diminati dan banyak dicari oleh masyarakat, di antara binatang tersebut adalah kucing dan anjing. Namun di sisi lain, jual beli kedua binatang tersebut menjadi problematika bagi para ulama berkenan dengan kebolehan menjalankannya, bahkan kualitas hadis tentang hal tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan tentang kualitas hadis, apakah hadis ini shahih atau tidak dan pemaknaannya secara jelas. Teori pemaknaan yang digunakan dengan pendekatan asbab al-wurud dan makna hakiki majazi, asbab al-wurud yakni memaknai hadis dengan melihat fakta sejarah melalui riwayat teks Nabi, informasi sahabat dan ijtihad, sedangkan makna hakiki majazi yakni memahami hadis dengan melihat makna yang terkandung didalamnya, apakah mengandung makna asli dan makna kiasan atau sindiran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Takhrij dan Itibar.
Hasil penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kualitas hadis tentang jual beli anjing dan kucing, itu tergolong sahih li ghairihi. Dalam hadis ini di pahami bahwa hadis tentang jual beli anjing dan kucing mengandung dua makna larangan yang berbeda, yakni pertama, larangan jual beli terhadap semua jenis anjing, walaupun anjing tersebut dapat dimanfaatkan maupun tidak. Dalam praktik penjualan anjing ini dinyatakan tidak sah dan uang hasil penjualannya tidak halal. Kedua, larangan terhadap jual beli kucing, berbeda dengan anjing, larangan terhadap jual beli kucing terdapat suatu kelonggaran, yakni, apabila kucing mampu memberikan manfaat kepada manusia, maka hal itu diperbolehkan, akan tetapi apabila kucing tersebut tidak memberi manfaat, dan memberikan kerugiaan ataupun bahaya, maka tidak di perbolehkan. Adapun larangan terhadap kucing merupakan larangan yang bersifat makruh tanzih (makruh yang mendekati kebolehan).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Muhid, M.Ag. | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Jual Beli Hadis |
||||||
Keywords: | hadis jual beli, anjing, kucing, sunan abu dawud | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 29 Jan 2014 | ||||||
Last Modified: | 07 Apr 2015 08:09 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/10973 |
Actions (login required)
View Item |