KONFLIK KERAJAAN DEMAK PASCA MENINGGALNYA SULTAN TRENGGONO (1546-1549)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Usamah, Usamah (2017) KONFLIK KERAJAAN DEMAK PASCA MENINGGALNYA SULTAN TRENGGONO (1546-1549). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (7MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (268kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (192kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (366kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (293kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (379kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (395kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (193kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian literature yang berjudul “Konflik Kerajaan Demak Pasca Meninggalnya Sultan Trenggono 1546-1549 M“ Permasalahan yang akan dibahas yaitu, (1) Bagaimana latar belakang dan proses terjadinya konflik di kerajaan Demak? (2) Bagaimana akhir dari konflik yang terjadi di kerajaan Demak? (3) Siapa saja yang terlibat dalam konflik yang terjadi di kerajaan Demak? Untuk menjawab permasalahan di atas, penulis menggunakan metode historis, yaitu suatu langkah atau cara merekontruksi masa lampau secara sistemtis dan objektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis (sejarah) dan bersifat kualitatif.Sedangkan teori yang digunakan adalah teori konflik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, (1) Konflik yang terjadi di kerajaan Demak berawal dari beberapa sebab, antara lain adalah kematian ayah Arya Penangsang yaitu Pangeran Sedo Lepen dan pelantian Sunan Prawata menjadi raja keempat kerajaan Demak sebagai pengganti Sultan Trenggono. Setelah pelantikan itu, Sunan Prawata di bunuh oleh utusan Arya Penangsang yang bernama Rangkud.Tidak lama berselang, Sunan Hadiri juga dibunuh oleh utusan Arya Penangsang.Setelah orang-orang yang disayanginya terbunuh, Ratu Kalinyamat meminta bantuan kepada Jaka Tingkir untuk membunuh Arya Penangsang sebagai bentuk pembalasan atas kematian orang-orang yang dia sayang. (2) Kematian Arya Penangsang menjadi akhir dari konflik yang terjadi di kerajaan Demak, dan setelah itu, tampilah Jaka Tingkir sebagai raja penerus kerajaan Demak dengan gelar Hadiwijaya dan pusat kerajaan di pindah ke Pajang. (3) Dalam konflik yang terjadi di kerajaan Demak, beberapa tokoh yang terlibat didalamnya adalah Sunan Prawata, Jaka Tingkir, Arya Penangsang, Ratu Kalinymata, Sunan Kudus, dan Sunan Kalijaga.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Usamah, Usamahabunauum63@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Sejarah
Sejarah > Sejarah Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Usamah Usamah
Date Deposited: 16 Feb 2017 04:18
Last Modified: 16 Feb 2017 04:18
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15081

Actions (login required)

View Item View Item