HADRAH AL-BANJARI: STUDI TENTANG KESENIAN ISLAM DI BANGIL

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Machrus, Jauhar (2014) HADRAH AL-BANJARI: STUDI TENTANG KESENIAN ISLAM DI BANGIL. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (244kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (32kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (208kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (465kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar pustaka.pdf

Download (22kB) | Preview

Abstract

Penulis menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Agar fakta dan analisis menjadi tepat, maka sifat penelitian ini adalah
deskriptif-analitis.
Hasil penelitian ini menyimpulkan, pertama, seni Hadrah al-Banjari adalah kesenian bernafaskan Islam dengan melantunkan shalawat Nabi. Anggota grup
Hadrah al-Banjari dalam setiap penampilan minimal tiga orang. Sedangkan instrument musik yang digunakan adalah rebana. Nada yang menghentak dan pukulan yang energik dengan irama yang khas adalah ciri khas Hadrah al-Banjari. Kedua, Hadrah al-Banjari berawal dari Kota Bangil, Pasuruan. Kesenian ini muncul melalui
perpaduan antara kesenian Majruran khas Tulungagung dengan majelis al-Habsyi di PP. Datuk Kalampayan. Ada beberapa tokoh yang disebut sebagai perintis awal
Hadrah al-Banjari yaitu: KH. Syarwani Abdan, Yik Bakar, Haji Basyuni, Ustadz Chumaidi Abdul Majid, dan KH. Zaini Abdul Ghani. Sedangkan pola penyebaran
kesenian Hadrah al-Banjari memiliki ciri khusus: (a) Identifikasi Nama; (b) Alat atau instrument musik; (c) Pluralitas; (d) Musikologi; (e) Kecintaan terhadap Rasulullah; (f) Penggunaan Maulid al-Barzanji, Ad-Diba’i, dan Simtud Durar; (g) Pembentukan
grup-grup Hadrah al-Banjari yang berbasis di mushalla maupun masjid, sekolah, pesantren, bahkan karang taruna; (h) Event atau festival.
Kajian mengenai kesenian Islam yang sudah mengakar di masyarakat, hingga saat ini masih belum banyak dilakukan. Ke depannya, kita berharap kajian-kajian
seputar kesenian Islam secara akademis dalam berbagai perspektif semakin banyak.
Pola-pola perkembangan seni musik Islami maupun kesenian yang bernafaskan Islam pada hari ini mendapatkan tantangan berat, yaitu sekularisasi kehidupan yang dalam
bermusik ditandai dengan semakin populernya musik-musik yang tidak mendidik.
Tantangan lainnya adalah agar generasi muda diperkenalkan dengan seni musik Islami. Semoga dengan kajian ini, para pegiat kesenian Islam terus semangat
menumbuhkan kreativitas dalam berkesenian sesuai dengan misi Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Koes Adi Widjajanto
Creators:
CreatorsEmailNIM
Machrus, JauharUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Budaya Islam
Budaya - Agama
Kebudayaan
Keywords: Hadrah; Banjari; Kesenia Islam.
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 14 Apr 2015 05:49
Last Modified: 14 Apr 2015 05:51
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1771

Actions (login required)

View Item View Item