This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Tiyas, Windi Wahyuning (2017) Relativitas waktu dalam kisah tidurnya Ashab al Kahfi: tafsir sainstifiq surat al Kahfi ayat 9-26. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Cover.pdf Download (488kB) |
||
|
Text
Abstrak.pdf Download (366kB) | Preview |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (380kB) |
||
|
Text
Bab 1.pdf Download (504kB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Download (600kB) |
||
Text
Bab 3.pdf Download (748kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Download (657kB) |
||
Text
Bab 5.pdf Download (301kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (384kB) | Preview |
Abstract
Fokus masalah yang akan diteliti adalah tentang teori relativitas waktu terhadap kisah Ashab al-Kahfi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sosok pemuda Ashab al-Kahfi yang ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun di dalam gua. Dengan waktu yang cukup lama, tapi tubuh mereka tidak rusak oleh alam. Bahkan fisik mereka masih tetap seperti sebelum mereka ditidurkan oleh Allah. Secara akal, hal ini adalah sesuatu yang musykil bisa terjadi kepada seorang manusia. Karena dilihat dari realitanya, manusia tidak mungkin bisa bertahan hidup selama 3 abad lamanya, apalagi berada di dalam sebuah gua, serta tidak ada asupan makanan. Namun di dalam Alquran dijelaskan bahwa para pemuda Ashab al-Kahfi dibangunkan oleh Allah dari tidur panjangnya selama 309 tahun tanpa perubahan fisik apapun, bahkan dari mereka ada yang mengira bahwa mereka hanya tidur selama satu hari saja. Hal ini bisa diteliti dengan menggunakan sains. Adapun sains yang bisa menjelaskan kisah Ashab al-Kahfi adalah relativitas waktu. Inilah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Bagaimana teori relativitas waktu bisa menjelaskan adanya kisah Ashab al-Kahfi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, melalui kajian literatur-literatur yang terkait dengan topik teori relativitas waktu terhadap kisah Ashab al-Kahfi (library research). Data yang dihimpun melalui kajian literature tersebut kemudian dianalisis berdasarkan prosedur dalam metode tahlili dengan merujuk pada karya-karya tafsir Alquran yang terkait dengan topik. Dari penellitian ini ditemukan jawaban bahwa teori relativitas waktu dapat membuktikan adanya kisah Ashab al-Kahfi. Pemuda Ashab al-Kahfi tidak rusak tubuhnya ketika di dalam gua karena dipengaruhi oleh dua vaiabel. Dua variabel itu adalah kecepatan cahaya dan grafitasi. Seseorang yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami diletasi waktu, maksudnya akan mengalami kelengkungan ruang-waktu, waktu tidak berjalan secara normal atau lebih lambat. Adapun besar dari kecepatan cahaya adalah 3X108m/s. Ketika seseorang dengan kecepatan cahaya, waktu ratusan tahun yang seharusnya ditempuh oleh manusia biasa, karena kecepatan cahaya bisa hanya ditempuh dalam satu hari saja. Seperti halnya peristiwa Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Fisika Al Qur'an Tafsir |
||||||
Keywords: | ashab al-kahfi | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | tiyas Windi wahyuning | ||||||
Date Deposited: | 14 Aug 2017 06:58 | ||||||
Last Modified: | 14 Aug 2017 06:58 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19165 |
Actions (login required)
View Item |