This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Basid, Abdul (2017) Pandangan santri pondok pesantren mahasiswa al-Jihad Surabaya terhadap gagasan Negara Islam Hizbut Tahrir Indonesia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (656kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (260kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (279kB) | Preview |
|
Text
Bab 1.pdf Download (555kB) |
||
|
Text
Bab 2.pdf Download (394kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (682kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (443kB) | Preview |
|
Text
Bab 5.pdf Download (248kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (224kB) | Preview |
Abstract
Skripsi yang berjudul Pandangan Santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya Terhadap Gagasan Negara Islam Hizbut Tahrir Indonesia adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaiamana pandangan negara Islam menurut santri ponpes mahasiswa al-Jihad Surabaya ?, dan bagaimana pandangan santri ponpes mahasiswa al-Jihad Surabaya terhadap gagasan negara Islam Hizbut Tahrir Indonesia? Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan menguraikan berbagai sumber, baik dari sumber primer ataupun sekunder. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara secara langsung dengan pihak terkait yakni para santri pondok pesantren mahasisw al-Jihad Surabaya. Dalam Proses analisa peneliti menggunakan teori konstruksi sosial untuk mengetahui pembentukan pemikiran santri, dan juga peneliti menggunakan konsep negara Islam dari beberapa tokoh diantaranya; Hasan al-Banna (negara khilafah koordinatif), al-Khomeini (wilayah al-Faqih), Abul A’la Al-Maududi (negara teo-demokrasi), Ali Abd. Raziq (khilafah yang elastis), dan Taqiyuddin An-Nabhani (khilafah Islamiyah) untuk mengetahui negara seperti apa yang difahami oleh santri. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa santri al-Jihad menolak terhadap gagasan khilafah Islamiyah HTI karena sistem Khilafah tidaklah sesuai dengan kondisi sosial politik di Indonesia dan para santri mempunyai rumusan negara Islam sendiri jika memang negara Islam ingin didirikan dengan menggunakan sistem pemerintahan demokrasi Islam yang menggunakan musyawarah sebagai pokok dasarnya. Bukan menggunakan sistem kekhilafahan melainkan demokrasi Islam seperti negara versi Ali Abd Raziq dimana Agama tidak meletakkan bentuk pemerintahan tertentu, tetapi Agama memberi kebebasan mutlaq untuk menjalankan negara sesuai dengan kondisi intelektual, sosial, dan ekonomi yang dimiliki dengan mempertimbangkan perkembangan sosial dan tuntutan zaman.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Ideologi Politik Negara Islam Pesantren |
||||||
Keywords: | santri; HTI; khilafah | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Filsafat Politik Islam | ||||||
Depositing User: | Basid Abdul | ||||||
Date Deposited: | 15 Aug 2017 06:53 | ||||||
Last Modified: | 15 Aug 2017 06:53 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19608 |
Actions (login required)
View Item |