Genealogi pesantren di Bangkalan: studi genealogi Syaikhona Kholil Bangkalan Madura

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zaini, M. (2017) Genealogi pesantren di Bangkalan: studi genealogi Syaikhona Kholil Bangkalan Madura. Masters thesis, UIN Sunan Ampel.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abtrak.pdf

Download (398kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (491kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (477kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (597kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (751kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (550kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (407kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (405kB) | Preview

Abstract

Tesis ini merupakan hasil penelitian lapangan dengan kualitatif untuk menjawab pertanyaan : 1) Bangaimana perkembangan pesantren di Bangkalan, 2) Apa yang dinamakan Genealogi sosial Syaikhona Kholil Bangkalan, 3) Apa yang di namakan Genealogi intelektual Syaikhona Kholil. Dalam pendekatannya penelitian ini menggunakan pendekatan historis dan sosiologis, karena dalam penulisan ini menggunakan salah satu ilmu bantu sosial yang berupa ilmu sosiologi dalam menganalisis sejarah, sedangkan pendekatan historis untuk penulisan karya ilmiah ini harus menelusuri sumber-sumber pada masa lampau, yang berupa arsip atau dokumen-dokumen. Teori yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teori pendidikan, teori kepemimpinan dan Teori Michel Foucault yang ketiganya mengandung arti bahwa pendidikan adalah suatu usaha untuk menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi dan atau di gunakan dalam proses belajar mengajar dan kepemimpinan yaitu berkaitan dengan proses yang di sengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk membimbing, membuat struktur, serta memfasilitasi aktifitas dan hubungan di dalam kelompok atau terlihat kesamaannya. Sedangkan Michel Foucault membagi teori Genealogi menjadi empat yaitu; Kekuasaan dan ilmu pengetahuan, Kegilaan dan peradaban, Kekuasaan dan Seksualitas dan Disiplin dan hukuman. Genealogi yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini adalah genealogi sosial Syaikhona Kholil, di mana beliau menaruh perhatian khusus kepada anak-anaknya dalam memberikan pendidikan dan apabila anak sudah dewasa, maka anak pertama tersebut dijadikan sebagai pengganti. Sedangkan saudara yang lain akan dinikahkan dengan santri atau dengan anak kiai, seperti halnya Syaikhona Kholil, dimana beliau adalah tokoh central di zamannya, akan tetapi kesuksesan yang di miliki oleh Kiai Kholil tidak terlepas dari Genealogi sosial seperti Anak pertama dari Kiai Kholil dinikahkan dengan Kiai Muhammad Thoha bin Kahfal atau lazimnya di sebut Kiai Munthaha pada tahun 1290 H. Sedangkan genealogi inteletualnya yaitu para kiai selalu terjalin oleh rantai intelektual (Intellectual chains) yang tidak terputus. Jadi antara satu pesantren dan pesantren yang lain, baik dalam satu kurun zaman maupun dari satu generasi ke generasi berikutnya terjalin hubungan itelektual yang mapan, hingga perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pesantren sebenarnya sekaligus dapat menggambarkan sejarah intelektual Islam tradisional, dalamm hal ini Syaikhona Kholil selalu menjaga rantai intelektual mulai dari gurunya sampai murid-muridnya, dan rantai inteletual ini juga yang mengantarkan beliau menjadi guru dalam satu angkatan (kurun waktu yang di anggap sah sebagai satu mata rantai, sedangkan yang lain di anggap batal atau di raguakan. Dari paparan di atas, Syaikhona Kholil menjadi contoh salah satu tokoh yang hebat dan juga mempunyai jiwa nasionalis yang tinggi dan tidak melupakan dirinya selaku kepala rumah tangga, yang mana harus menjaga dan mendidik keluarganya menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara. Karena mulai dari menuntut ilmu sampai mendirikan pesantren dan menjadi tokoh central para ulama di zamannya adalah sebuah perjuangan untuk mencerdaskan kehidupan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan mansyarakat atas ilmu pengetahuan agama Islam. Maka bila dikaitkan dengan kajian teori hal ini di sebut “proto Nasionalism” Jadi bila dikaitkan dengan Syaikhona Kholil hal tersebut sangat tepat. Sehingga hampir semua ulama se-Indonesia adalah santri Syaikhona Kholil Bangkalan

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Zaini, M.Zainipesma@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Pendidikan Islam
Pesantren
Keywords: Genealogi pesantren
Divisions: Program Magister > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Zaini M
Date Deposited: 09 Oct 2017 02:21
Last Modified: 09 Oct 2017 02:21
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19866

Actions (login required)

View Item View Item