This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hunaifa, Hunaifa (2015) Fashion dalam Al qur'an. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel.
|
Text
Cover.pdf Download (346kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (274kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (522kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (393kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (779kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (404kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (269kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (347kB) | Preview |
Abstract
Problematika yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kualitas kedua hadith Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840; (2) Bagaimana penyelesaian (titik temu) kedua hadith Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840. Penelitian ini dimaksudkan untuk: pertama, mengetahui kualitas kedua hadith Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840. Kedua, untuk mengetahui penyelesaian (titik temu) kedua hadith Imam Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840.
Model penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) yaitu dengan cara mencari dan meneliti hadith dari kitab-kitab induk kemudian mengolahnya memakai kaidah keilmuan hadith. Di samping itu, penelitian ini bersifat penelitian kualitatif, yang dimaksud untuk mendapatkan data tentang kerangka ideologis dan epistemologis, asumsi-asumsi metodologis, pendekatan terhadap kajian teks Hadith dan para pe-rawi-nya, dengan menelusuri secara langsung dalam kitab Sunan Abu Dawud nomor indek 838 dan 840.
Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa kualitas hadith dalam Sunan Abu Dawud nomor indeks 838 dan 840 berstatus lemah dan tidak dapat dijadikan hujjah. Namun hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurayrah no indeks 840 pada Sunan Abu Dawud kelemahannya dapat ditolelir. Yaitu Abd al-Aziz ibn Muhammad. Ia adalah perawi yang menyendiri dalam periwayatannya tetapi ia thiqah. Oleh karena itu hadith yang diriwayatkannya tetap sah dan dapat dijadikan hujjah. Lagi pula hadith ini (yang mendahulukan tangan) juga memiliki shahid, yaitu Ibn Umar sehingga hadith ini statusnya terangkat menjadi sahih.
Penyelesaian dari mukhtalif al-hadits pada sunan Abu Dawud no. Indeks 838 dan 840 dilakukan dengan cara tarjih yaitu mengunggulkan hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurayrah no indeks 840 (mendahulukan tangan sebelum lutut ketika sujud) dari pada hadith yang diriwayatkan oleh Wail ibn Hujr no indeks 838 (mendahulukan lutut dari pada tangan ketika sujud). Hal tersebut didasarkan bahwa riwayat Abu Hurairah dinilai mahfud oleh ulama hadith dan didukung oleh riwayat Ibn Umar. Sedangkan hadith Wail secara redaksi (matan) hanya didukung oleh ulama ahli ilmu. Dan hal ini tidak sejalan dengan penelitian hadith jika mendahulukan pendapat para ahli ilmu.oleh karena itu hadith Abu Hurayrah lebih unggul daripada hadith Wail.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Al Qur'an Sosiologi Islam Kebudayaan > Kebudayaan Islam |
||||||
Keywords: | Tata cara Sujud; Abu Dawud; Mukhtalif al-Haditht | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Mr. Supriyatno Hary | ||||||
Date Deposited: | 12 Nov 2015 01:39 | ||||||
Last Modified: | 12 Nov 2015 01:39 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2701 |
Actions (login required)
View Item |