Pemikiran politik Islam Soekiman Wirjosandjojo (1916-1960 M)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hardianti, Hardianti (2018) Pemikiran politik Islam Soekiman Wirjosandjojo (1916-1960 M). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Hardianti_A72214035.pdf

Download (13MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Pemikiran Politik Islam Soekiman Wirjosandjojo (1916-1960 M)” yang meneliti beberapa masalah yakni: (1) Bagaimana biografi Soekiman Wirjosandjojo? (2) Bagaimana perkembangan pemikiran politik Islam Soekiman Wirjosandjojo (1916-1960 M)? (3) Bagaimana Soekiman Wirjosandjojo pasca kemerdekaan? Pendekatan yang digunakan untuk penulisan karya ilmiah ini ialah pendekatan politik Islam menurut Nurcholis Madjid sedangkan penyusunannya dengan menggunakan metode penelitian sejarah; yaitu proses menguji dan menganalisis kesaksian sejarah guna menemukan data yang otentik dan dapat dipercaya untuk merekonstruksi kejadian masa lampau. Data penelitian diperoleh melalui penelusuran dokumen terkait, baik yang ditulis oleh sejarawan sezaman ataupun data yang ditulis oleh sejarawan modern. Data tersebut dipilih sesuai dengan tema yang diambil dan dianalisis untuk diperoleh data yang sesuai kemudian baru ditulis. Sedangkan teori yang digunakan ialah dengan menggunakan tiga teori pertama, teori Partisipasi Politik menurut Miriam Budiarjo. Kedua, teori Kepemimpinan menurut Soerjono Soekanto. Ketiga, teori checks and balances (pengawasan dan pengimbangan) menurut Nurcholish Madjid. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; (1) Soekiman lahir di kampung Beton Solo, Jawa Tengah 19 Juli 1898 dan meninggal 23 Juli 1974 dalam usia 76 tahun di Yogyakarta. Ia merupakan seorang dokter dan tokoh politik Islam. Soekiman menempuh pendidikan di ELS Boyolali (1907-1914) setelah itu melanjutkan ke STOVIA (1914-1922) dan yang terakhir menempuh pendidikan di Belanda(1923). Soekiman juga pernah sebagai utusan buruh Indonesia dalam konferensi Buruh Internasional di Swiss (1939), menjadi anggota BPUPKI di Jakarta (1945), menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) secara berturut-turut (1945-1949) dan juga menjadi Perdana Menteri (1951-1952). (2) Cikal bakal pemikiran politik Islam Soekiman Wiryosandjojo dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini berawal ketika menempuh pendidikan di Stovia dan ke Belanda. Saat itu pemikiran Soekiman masih nasionalis (sekuler). Setelah pulang dari Belanda pemikiran Soekiman Wirjosandjojo mulai berkembang menjadi nasionalis (Islami). (3) Setelah Indonesia Merdeka, Soekiman bersama golongan Islam lainnya memperjuangkan Islam sebagai dasar negara Indonesia yang gagal ketika sidang BPUPKI. Maka dibentuk badan konstituante melalui pemilihan umum pada 15 Desember 1955. Namun, badan Konstituante ini tidak bisa menyelesaikan tugasnya sehingga Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Selain itu Soekiman juga menggagas terbentuknya Sekolah Tinggi Islam pada 8 Juli 1945 bersama tokoh-tokoh Masyumi dan mencetuskan Tunjangan Hari Raya pada 1951.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hardianti, Hardiantihardiantizumay@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Politik
Pemikiran
Sejarah
Sejarah > Sejarah Islam
Keywords: Politik Islam; Soekiman Wirjosandjojo
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Hardianti Hardianti
Date Deposited: 06 Nov 2018 07:20
Last Modified: 06 Nov 2018 07:20
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28367

Actions (login required)

View Item View Item