Analisis Maslahah Mursalah terhadap pertimbangan hukum hakim dalam putusan Pengadilan Agama Jember No. 01/Pdt.G.S/2019/PA.Jr tentang Wanprestasi akad murabahah bil wakalah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rochmah, Riza Hidayatur (2021) Analisis Maslahah Mursalah terhadap pertimbangan hukum hakim dalam putusan Pengadilan Agama Jember No. 01/Pdt.G.S/2019/PA.Jr tentang Wanprestasi akad murabahah bil wakalah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Riza Hidayatur Rochmah_C02217047.pdf
Download (2MB)

Abstract

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis dari pihak yang berkaitan. Kegiatannya meliputi pengumpulan data dengan teknik dokumentasi. Dokumen yang dipelajari yaitu berupa salinan putusan nomor 01/Pdt.G.S/2019/PA.Jr tentang wanprestasi akad murabahah bil wakalah juga Undang-undang, buku, artikel, jurnal, skripsi terdahulu, dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertimbangan hukum yang dipakai hakim untuk memutus perkara pada putusan nomor 01/Pdt.G.S/2019/PA.Jr yakni pasal 21 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 tahun 2015 dinyatakan: “Upaya hukum terhadap putusan gugatan sederhana sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 adalah dengan mengajukan keberatan”. Kemudian dalam pasal 22 ayat (1) dinyatakan: “Permohonan keberatan diajukan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah putusan diucapkan atau setelah pemberitahuan putusan”. Dan hakim dalam memutus perkara dengan pertimbangan hukumnya dan keputusan hakim sebagian diatas sudah sejalan dengan maslahah mursalah.
Faktanya dari kesimpulan di atas, peneliti mengharapkan agar tiap nasabah ketika akan melakukan pembiayaan dengan lembaga keuangan harus siap dengan resiko yang ada seperti memenuhi kewajiban membayar hutangnya dan apabila nantinya timbul wanprestasi terhadap akad maka nasabah juga harus siap menghadapi sengketa yang timbul akibat perbuatannya. Dan bagi lembaga keuangan syariah sebaiknya lebih memonitoring para nasabahnya dan melakukan edukasi kepada nasabah seperti melakukan wawancara tentang macetnya pembayaran supaya nasabah segera memenuhi kewajibannya dengan baik agar meminimalisir terjadinya resiko wanprestasi terhadap akad.