Peran Muhammad Minhaj dalam berdirinya Markas Besar Jemaah Tabligh di Desa Mayangan, Jombang

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Alkafi, Muhammad Nizham (2022) Peran Muhammad Minhaj dalam berdirinya Markas Besar Jemaah Tabligh di Desa Mayangan, Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Nizham Alkafi_A92215104 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peran Muhammad Minhaj dalam Berdirinya Markas Besar Jemaah Tabligh di Desa Mayangan Jombang”. Dengan fokus penelitian: 1) Bagaimana perjalanan Muhammad Minhaj mengikuti Jemaah Tabligh? 2) Bagaimana gejolak yang dialami Muhammad Minhaj saat mengikuti Jemaah Tabligh? 3) Dan bagaimana sejarah masuknya Jemaah Tabligh dan berdirinya markas besar di Desa Mayangan? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode penelitian kualitatif yaitu di mana suatupenelitian ini hanya bertujuan untuk memaparkan suatu peristiwa atau fakta terhadap objek yang diteliti saja. Teori yang digunakan adalah teori Peran. Menurut Soerjono Soekanto, Peran didefinisikan sebagai sebuah aktivitas yang diperankan atau dimainkan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau status sosial dalam organisasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa: 1) Awalnya Muhammad Minhaj merasa tertarik ketika melihat cara beribadah Jemaah Jaula yang dinilai mengundang syirik khofi (ringan). Setelah itu, Faiq Zarkasi, santri Muhammad Minhaj, diminta mencari tahu terkait ajaran Jaula. Faiq mendapatkan hasil bahwa tidak ada yang menyimpang dari ajaran mereka, baik dalam akidah maupun syariatnya. 2) Muhammad Minhaj banyak mengalami penolakan. Bukan hanya dari keluargasendiri, tetapi juga dari masyarakat sekitar. Masyarakat Mayangan yang mayoritas menganut Islam Nahdlatul Ulama’ (NU), memandang asing terhadap model dakwah Jaula. 3) Menjelaskan sejarah masuknya Jemaah Tabligh di Desa Maynagn dan kontribusi Muhammad Minhaj dalam pembangunan Markas Jamaah Tabligh, yang mana Muhammad Minhaj berhasil menyatukan warga Mayangan dan Jamaah Jaula.