Pengaruh variasi limbah organik terhadap produksi bioalkohol dan nilai kalor

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sari, Aulia Permata (2013) Pengaruh variasi limbah organik terhadap produksi bioalkohol dan nilai kalor. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Aulia Permata Sari_H95218046_OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh limbah organik yang menyebabkan permasalahan pencemaran lingkungan. Salah satu contoh pemanfaatan limbah organik yaitu dapat digunakan sebagai sumber daya energi alternatif seperti bioalkohol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui lama waktu fermentasi yang menghasilkan kadar alkohol terbaik, mengukur kandungan alkohol variasi limbah kulit pisang dan kulit nanas terhadap produksi bioalkohol, menentukan nilai kalor bioalkohol variasi limbah kulit pisang dan kulit nanas, menganalisis pengaruh variasi komposisi limbah organik kulit pisang dan kulit nanas terhadap produksi bioalkohol dan menganalisis pengaruh variasi komposisi limbah organik kulit pisang dan kulit nanas terhadap nilai kalor. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis grafik, deskriptif dan statistik. Analisis statistik nantinya akan menggunakan regresi. Beberapa proses pembuatan bioalkohol yang harus dilalui, yaitu melalui proses hidrolisis, fermentasi dan destilasi. Penelitian ini menggunakan variasi lama waktu fermentasi selama 7 hari dan 14 hari, serta variasi komposisi limbah kulit nanas dan kulit pisang yang berbeda. Pada variasi 1 (V1) menggunakan 100 gr kulit pisang dan 100 gr kulit nanas, sedangkan variasi 2 (V2) menggunakan 150 gr kulit pisang dan 50 gr kulit nanas. Hasil penelitian menunjukkan kadar alkohol terbaik dengan nilai 95% pada fermentasi 14 hari. Pada V1 diperoleh nilai 5%, 10%, 15%, 25%, 35%, 55%, 70%, 75% dan 92%. Pada V2 diperoleh kadar alkohol 10%, 20%, 25%, 40%, 50%, 60%, 65%, 78%, 80% dan 95%. Nilai kalor yang di dapatkan pada V1 sebesar 41,773 j/g, 43,015 j/g, 49,405 j/g dan 48,886 j/g. Pada variasi 2 di dapatkan nilai kalor sebesar 41,607 j/g, 41,477 j/g, 50,020 j/g dan 48,578 j/g. Hasil penelitian menunjukkan komposisi limbah kulit nanas dan kulit pisang berpengaruh terhadap kandungan nilai alkohol dan berpengaruh terhadap kandungan nilai kalor.