This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fadila, Warda Alfain (2023) Perspektif madzhab Hanafi dan madzhab Maliki tentang penggunaan eyelash extension bagi perempuan muslim di salon Fybrowtifull Paiton Probolinggo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Warda Alfain Fadila_C75219041 full.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Warda Alfain Fadila_C75219041.pdf Download (1MB) |
Abstract
Eyelash extension merupakan teknik penyambungan bulu mata sintetis pada bulu mata asli dengan cara direkatkan satu-persatu, sehingga menghasilkan bulu mata yang lentik. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah: bagaimana praktik eyelash extension di salon FyBrowtifull Paiton Probolinggo; dan bagaimana perspektif madzhab Hanafi dan madzhab Maliki tentang eyelah extension bagi perempuaan muslim di salon FyBrowtifull Paiton Probolinggo. Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik field research, data yang diperoleh menggunakan wawancara dan dokumentasi, selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis sehingga menjadi data yang konkrit mengenai eyelash extension di salon FyBrowtifull Paiton Probolinggo. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan pendekatan komparatif dengan perspektif madzhab Hanafi dan madzhab Maliki. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: Pertama, praktik eyelash extension di Salon FyBrowtifull membutuhkan waktu 45 menit sampai 2 jam bahkan bisa lebih. Alat dan bahan yang digunakan yaitu pinset, eyepath, lem khusus eyelash extension dan bulu mata sintetis. Proses pemasangannya yaitu dengan direkatkan bulu mata sintetis satu-persatu pada bulu mata asli. Alasan menggunakan eyelash extension ini adalah karena terlihat lebih cantik ketika memakainya dan bisa menghemat waktu dalam berhias. Kedua, eyelash extension di Salon FyBrowtifull Paiton Probolinggo menurut Madzhab Hanafi diperbolehkan dikarenakan bahan yang digunakan adalah bahan sintetis, dan tidak menggunakan bagian tubuh manusia. Sedangkan menurut Madzhab Maliki eyelash extension di Salon FyBrowtifull Paiton Probolinggo tidak diperbolehkan (haram) meskipun bahan yang digunakan adalah sintetis dikarenakan Madzhab Maliki berpendapat bahwa eyelash extension dapat menghalang masuknya air dan merupakan unsur penipuan. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyarankan: Pertama, perempuan sebagai muslimah diciptakan dengan sebaik-baiknya dan koadratnya adalah menjaga diri dari pandangan lelaki. Hendaknya para muslimah dapat mempertimbangkan dalam menggunakan eyelash extension apakah lebih banyak mendatangkan manfaat atau kemudharatan. Kedua, penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman bagi perempuan atau pembaca terkait berhias tanpa menyakiti diri dan lebih mensyukuri nikmat yang telah Allah swt. berikan kepada kita.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Fikih > Fikih Mazhab Hanafi Fikih > Fikih Mazhab Maliki Wanita dalam Islam |
||||||||
Keywords: | Madzhab Hanafi; madzhab Maliki; penggunaan eyelash extension; perempuan muslim | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab | ||||||||
Depositing User: | Warda Alfain Fadila | ||||||||
Date Deposited: | 08 Dec 2023 01:35 | ||||||||
Last Modified: | 08 Dec 2023 01:35 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/66717 |
Actions (login required)
View Item |