This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mutmainah, Ulul (2024) Ritual numpengi mbah buyut ndugo-selino: studi teori simbolik victor witter turner. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ulul Mutmainah_03010220021.pdf Download (5MB) |
|
Text
Ulul Mutmainah_03010220021_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 19 January 2027. Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini mengandung 3 inti rumusan masalah yakni: (1) Bagaimana kondisi sosial religi masyarakat di Dusun Bandilan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo? (2) Bagaimana perkembangan rangkaian proses ritual numpengi Mbah Buyut Ndugo-Selino di Dusun Bandilan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo? (3) Bagaimana unsur simbolis dalam ritual numpengi Mbah Buyut Ndugo-Selino di Dusun Bandilan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo dilihat dari teori simbolik milik Victor Witter Turner? Untuk menjabarkan dan menjawab 3 pertanyaan sebagai unsur permasalahan utama di atas, peneliti menggunakan metode penelitian ilmu kebudayaan (etnografi) yang membantu peneliti untuk menggambarkan, mengungkap, dan menafsirkan segala tingkah laku, kepercayaan, dan bahasa sebagai tuntunan kebudayaan. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe mikroetnografi yang ruang lingkupnya sempit di sekitar lingkungan masyarakat lokal tertentu. Penelitian ini menggunakan teori simbolik yang diusung oleh Victor Witter Turner dengan 3 pembagian pemaknaannya terhadap simbol ritual meliputi makna eksegetik, makna operasional, dan makna posisional. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode kombinasi deskriptif-kualitatif. Dalam karya ilmiah berupa Skripsi ini, peneliti memiliki 3 kesimpulan hasil penelitian bahwa pertama, masyarakat Dusun Bandilan bersifat keterbukaan terhadap berbagai tradisi lokal keagamaan khusus Islam Jawa meski belum sepenuhnya muslim. Contohnya, Yasinan dan tahlilan, Rabu wekasan, khataman, mauludan sampai rutinan Jumat Legi ke makam Mbah Buyut Ndugo-Selino. Kedua, konteks ke makam Mbah Buyut Ndugo-Selino pada dasarnya adalah sebuah tradisi luhur orang Jawa (kejawen) yakni numpengi yang sudah mengalami beberapa perkembangan berupa perubahan dan penambahan baik dari segi prosesi maupun simbol ritual. Ketiga, simbol – simbol yang dipergunakan di dalam ritual numpengi kenyataannya memiliki makna kultural yang esensinya sangat sakral dan interpretatif dalam hal yang berbau mistik kebudayaan Jawa.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Antropologi Budaya Budaya Islam Kebudayaan Jawa |
||||||||||||
Keywords: | Leluhur; ndugo-selino; makna; numpengi | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Ulul Mutmainah | ||||||||||||
Date Deposited: | 19 Jan 2024 05:56 | ||||||||||||
Last Modified: | 05 Feb 2024 04:30 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67539 |
Actions (login required)
View Item |