This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Jatmiko, Mokhammad Priyo (2023) Fenomena praktik kawin belum tercatat: studi maqāṣid al sharī’ah pada masyarakat Semampir Surabaya. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mokhammad Priyo Jatmiko_02040120017.pdf Download (4MB) |
|
Text
Mokhammad Priyo Jatmiko_02040120017_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 14 May 2027. Download (4MB) |
Abstract
Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang praktik kawin belum tercatat pada masyarakat Semampir Surabaya. Dengan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana fenomena praktik kawin belum tercatat pada masyarkat Semampir Surabaya? Bagaimana fenomena praktik kawin belum tercatat pada masyarakat Semampir Surabaya dalam prespektif maqāṣid al-sharī’ah ? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Data penelitian di dapatkan dengan cara wawancara dengan masyarakat Semampir Surabaya. Selanjutnya penulis menganalisa data dengan metode content analisis untuk menggambarkan fakta di lapangan dengan pola fikir deduktif. Kemudian penulis menggunakan pendekatan teori fenomenologi Alferd Schuts dan maqāṣid al-sharī’ah untuk menjawab rumusan masalah tersebut. Hasil penelitan menunjukkan bahwa praktik kawin belum tercatat pada masyarakat Semampir Surabaya di latar belakangi oleh beberapa motif latar belakang dan tujuan. masyarakat setempat memilih untuk tidak mencatatkan pernikahan karena proses administasi dan pelaksanaan yang lebih mudah, dorongan keluarga, social culture pada masyarakat setempat. Masyarakat setempat beranggapan bahwasanya jika sudah mendapatkan kartu keluarga dengan redaksi “kawin belum tecatat” maka pernikahan mereka sudah di akui secara Negara meskipun secara yuridis tidak bisa diakui sebagai bukti keabsahan pernikahan yang sah. Terdapat dampak postif dan negative pada praktik pernikahan tersebut. Adapun dampak positifnya yaitu terhindar dari perbuatan zina kemudian dampak negatifnya tidak adanya akta pernikahan sebagai bukti pernikahan yang sah secara undang-undang menjadikan posisi istri dan anak riskan dengan perbuatan diskriminasi terhadap pemenuhan hak-haknya Oleh karenanya setelah mempertimbangkan antara maslahah dan mafsadah yang di timbulkan maka penulis menyimpulkan bahwa mafsadah dari praktik kawin belum tercatat lebih besar dari maslahahnya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Islam dan Humanisme | ||||||||||||
Keywords: | Kawin belum tercatat; Semampir; maqāṣid al sharī’ah | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||||||||
Depositing User: | jatmiko jatmiko | ||||||||||||
Date Deposited: | 14 May 2024 05:41 | ||||||||||||
Last Modified: | 15 May 2024 06:05 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70008 |
Actions (login required)
View Item |