Makna dan peran simbol dalam Tradisi Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani pada majelis Dzikir Al-Khidmah Di Desa Baureno Bojonegoro

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rizky, Bakhrudin (2024) Makna dan peran simbol dalam Tradisi Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani pada majelis Dzikir Al-Khidmah Di Desa Baureno Bojonegoro. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Bakhrudin Rizky_07040620066 OK.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Bakhrudin Rizky_07040620066 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 July 2027.

Download (1MB)

Abstract

Hal yang melatar belakangi penelitian ini adalah tradisi manaqib merupakan bagian penting dari budaya Islam, terutama di kalangan Muslim di Indonesia, dalam tradisi manaqib biasanya terdapat banyak simbol-simbol yang digunakan untuk mengungkapkan makna-makna spiritual dan keagamaan. Sehingga dengan penelitian ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana simbol-simbol ini digunakan untuk mengkomunikasikan terhadap nilai-nilai keagamaan, dan mempengaruhi pengalaman spiritual bagi para jama’ah manaqib. Rumusan masalah dalam penelitian ini 1) Apa saja bentuk-bentuk simbol dalam tradisi manaqib majelis dzikir al-Khidmah, 2) Bagaimana peran simbol dalam tradisi manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jailani pada jama’ah al-Khidmah, 3) Apa makna dari simbol pada majelis dzikir al-Khidmah. Jenis penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa bentuk-bentuk simbol yang digunakan dalam tradisi manaqib Syekh Abdul Qodir al-Jailani pada majelis dzikir al-Khidmah di Desa Baureno yaitu, simbol dari lambang perkumpulan, bunga melati, dan baju putih. Makna dari lambang perkumpulan meliputi, arah pena ke bawah mempunyai makna menuntut ilmu dan menambah ilmu semenjak lahir hingga kembali keliang lahat. Empat buah kitab bermakna berlandaskan al-Qur’an, al-Hadits, al-Ijma’, dan al-Qiyas. Tiga buah bintang bermakna menetapkan al-Islam, al-Iman, dan al-Ihsan. Tasbih mempunyai makna mengikuti ketetapan dan amaliyyah Ulama’ Salafuh Sholeh. Pentolan tasbih yang mengarah kedalam bermakna mempunyai kesungguhan dan ke-Ikhlasan dalam mengabdi dan berkhidmah kepada Allah SWT. Kemudian bunga melati, bunga melati yang masih segar diyakini bisa memohonkan ampun untuk para jama’ah. Kemudian untuk baju putih mempunyai makna kebersihan juga dapat menjadi pengingat bagi para jama’ah untuk menjaga hati dan pikiran.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rizky, Bakhrudinbahrudinrizky1442@gmail.com07040620066
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorYazid, Syaifullohkenzie102013@gmail.com20207906
Subjects: Amal Jariyah
Ahlusunnah Waljama'ah
Budaya Islam
Doa dan Zikir
Adat
Keywords: Makna; Peran; Simbol; Majelis Dzikir al-Khidmah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Bakhrudin Rizky
Date Deposited: 14 Jul 2024 00:17
Last Modified: 14 Jul 2024 00:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71587

Actions (login required)

View Item View Item