This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Jinan, Nuriyah Faradisal (2024) Self Harm dalam Al Qur'an: studi penafsiran Al-Qur’an Surah Al-Kahfi ayat 6 dan fatir ayat 32 dalam Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Azhar dan al-qur’an dan tafsirnya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Nuriyah Faradisal Jinan_07020320072 OK.pdf Download (1MB) |
|
Text
Nuriyah Faradisal Jinan_07020320072 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 14 July 2027. Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena saat ini yaitu self harm. Pengertian Self harm yaitu segala tindakan disengaja yang menyebabkan cedera fisik dengan tujuan menghilangkan rasa sakit emosional. Perilaku self harm bukanlah perilaku yang bertujuan untuk mengakhiri hidup, tetapi hanya bentuk pelampiasan emosi. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang memaparkan tentang larangan untuk bunuh diri, tetapi tidak ada yang menjelaskan mengenai menyakiti diri sendiri atau self harm secara jelas. Oleh karena itu, menjadi kajian yang menarik Self Harm dalam Al-Qur’an (Studi Penafsiran Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 6 dan Fatir Ayat 32 dalam Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Azhar dan Al-Qur’an dan Tafsirnya).Masalah yang diteliti dari penelitian ini adalah 1) Bagaimana penafsiran ayat-ayat self harm menurut Quraish Shihab, Hamka dan Departemen Agama. 2) Bagaimana pengaruh penafsiran surah Al-Kahfi ayat 6 dan Fatir ayat 32 pada era saat ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penafsiran ayat self harm menurut Quraish Shihab, Hamka dan Departemen Agama serta bagaimana pengaruhnya pada era modern saat ini. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif analitis denga menghimpun data-data terkait. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam penafsiran surah Al-Kahfi ayat 6 ketiga mufasir sepakat bahwa ayat ini berisi tentang kesedihan Rasulullah yang mendalam akibat penolakan dari kaum Quraish. Namun Hamka menambahkan bahwa Rasulullah berhasil mengendalikan perasaannya. Sedangkan penafsiran milik Departemen Agama menafsirkan dengan menyiksa diri. Adapun penafsiran surah Fatir ayat 32 menjelaskan 3 golongan yang menerima Al-Qur’an yaitu Zalimun linafsih, Muqtasid dan Sabiq al-Khairat. Dimana ketiganya merupakan penghuni surga. Namun, ketiga mufasir tersebut berbeda pendapat mengenai perincian ketiga golongan tersebut. Adapun pengaruh penafsiran Surah al-Kahfi ayat 6 pada era saat ini yaitu menjadi dalil dilarangnya seseorang untuk menyiksa atau mencelakakan diri (self harm) ketika merasa sedih dalam menghadapi cobaan. Sedangkan pengaruh penafsiran Fa>t}ir ayat 32 yaitu perbuatan Self harm merupakan tindakan tercela karena mengikui hawa nafsunya untuk melakukan hal yang telah dilarang oleh Allah. Tetapi masih memiliki peluang untuk masuk surga.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Al Qur'an Tafsir > Tafsir Al Qur'an Tafsir |
||||||||
Keywords: | Self harm; Tafsir Al-Misbah; Tafsir Al-Azhar; dan Al-Qur’an dan Tafsirnya | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Nuriyah Faradisal Jinan | ||||||||
Date Deposited: | 14 Jul 2024 03:59 | ||||||||
Last Modified: | 14 Jul 2024 03:59 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71667 |
Actions (login required)
View Item |