Analisis yuridis pertimbangan hakim terhadap tindak kejahatan pedofilia: studi putusan di Pengadilan Negri Tuban No: 571/Pid. Sus/2020/PN.TBN dan Pengadilan Tinggi Surbaya No: 1271/Pid. Sus/2020/PT. SBY

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Satia, Agil Burhan (2024) Analisis yuridis pertimbangan hakim terhadap tindak kejahatan pedofilia: studi putusan di Pengadilan Negri Tuban No: 571/Pid. Sus/2020/PN.TBN dan Pengadilan Tinggi Surbaya No: 1271/Pid. Sus/2020/PT. SBY. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Agil Burhan Satia_C07219001 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Agil Burhan Satia_C07219001 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 July 2027.

Download (2MB)

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur merupakan masalah yang serius bagi seluruh negara khususnya negara Indonesia, karena dampak dari pedofilia merusak generasi bangsa di kemudian hari. Akibat dari kekerasan seksual terhadap anak ini bisa menyebabkan gangguan psikis dan mental yang sangat serius, maka dari itu para pelaku yang terbukti bersalah melakukan tindak kejahatan pedofilia harus diberikan hukuman yang setimpal. Dalam Putusan pengadilan Negeri Tuban Nomor 157/Pid. Sus/2020/PN. Tbn yang merupakan perkara tindak kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang memakan korban hingga 13 anak yang 8 diantaranya mengalami kerusakan pada organ vitalnya. Skripsi menganalisa pertimbangan hakim pengadilan Negeri Tuban dan hakim pengadilan Tinggi Surabaya.Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan kasus (case approach) dan juga pendekatan perundang-undangan (statue approach). Teknik pengumpulan bahan hukum yakni menggunakan bahan hukum primer (putusan pengadilan) dan sekunder (buku-buku hukum, jurnal hukum) Penelitian ini menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim dari kedua pengadilan sebetulnya sudah benar, akan tetapi terdapat masalah dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 yang menimbulkan pro kontra di masyarakat, dengan itu maka Undang-Undang tersebut tidak jadi di berikan kepada terdakwa dengan alasan masih banyak pro kontra di Masyarakat terhadap Undang-Undang tersebut. Pengadilan Negeri Tuban menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara dan sedangkan pengadilan Tinggi Negeri Surabaya menjatuhkan hukuman 13 Tahun penjara dengan denda Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) kepada terdakwa.
Dari kesimpulan diatas maka harus ada penelitian kembali terhadap Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 agar memberi kepastian hukum yang jelas dan tidak menimbulkan pro kontra di masyarakat, serta kewaspadaan orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Satia, Agil BurhanAgilbrhan@gmail.comC07219001
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMuwahid, Muwahidmuwahid@uinsby.ac.id2010037801
Subjects: Hukum > Hukum Pidana
Keywords: Pedofilia; Anak; pengawasan orangtua
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Publik Islam
Depositing User: Agil Burhan Satia
Date Deposited: 25 Jul 2024 06:45
Last Modified: 25 Jul 2024 06:45
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/72310

Actions (login required)

View Item View Item