Analisis yuridis manipulasi gambar deepfake pornografi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Izzah, Puteri Nurul (2024) Analisis yuridis manipulasi gambar deepfake pornografi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Puteri Nurul Izzah_05020720022_Full.pdf

Download (5MB)
[img] Text
Puteri Nurul Izzah_05020720022.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 September 2027.

Download (5MB)

Abstract

Manipulasi gambar merupakan proses melalui tampilan dari gambar asli yang telah diubah. Proses manipulasi gambar disebut dengan penyuntingan atau edit.Manipulasi gambar pada awalnya dilakukan dengan cara yang lebih sederhana. Namun dewasa ini, teknis manipulasi gambar dapat dilakukan dengan cara yang lebih instan dengan menggunakan artificial intelligence. Manipulasi gambar menggunakan artificial intelligence disebut dengan taknik deepfake. Teknik deepfake seringkali disalahgunakan, salah satunya adalah deepfake pornografi. Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu: bagaimana konsep pidana pemalsuan dalam perspektif hukum positif di Indonesia, serta bagaimana analisis terhadap gambar manipulasi deepfake pornografi dalam perspektif pidana pemalsuan di Indonesia. Data penelitian ini dihimpun menggunakan studi pustaka atau literatur terhadap bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan topik penelitian baik sumber hukum primer maupun sekunder. Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik analisis data yuridis normatif dengan pendekatan undang-undang (statue approach) yang selanjutnya akan disusun secara sistematis sehingga menjadi data yang konkret mengenai analisis yuridis manipulasi gambar deepfake pornografi. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan teori hukum pidana pemalsuan, baik dalam perspektif hukum pidana umum maupun hukum pidana khusus.Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwasannya tindakan manipulasi gambar deepfake pornografi dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pemalsuan. Tindakan pemalsuan gambar deepfake pornografi memuat unsur pidana pemalsuan, pornografi, dan kekerasan berbasis gender online. Masih belum ada peraturan yang secara gramatikal konkret mengatur tentang tindakan yang sekaligus memuat unsur pidana pemalsuan, pornografi, dan kekerasan berbasis gender online.Sejalan dengan Kesimpulan di atas, penulis menyarankan: pertama membuat peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pemanfaatan artificial intelligence. Kedua, penguatanregulasi yang berfokus pada pemulihan korban.Ketiga, pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya artificial intelligence.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Izzah, Puteri Nurulpni.123.pn@gmail.com05020720022
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRosyadi, Imronimrosyad@yahoo.com2015047702
Subjects: Hukum > Hukum Pidana
Teknologi
Pornografi
Keywords: Sunting; edit; manipulasi; gambar
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Publik Islam
Depositing User: Puteri Nurul Izzah
Date Deposited: 03 Sep 2024 06:16
Last Modified: 03 Sep 2024 06:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73116

Actions (login required)

View Item View Item