Tradisi ritual pembakaran kemenyan pada jama’ah al khidmah di Desa Payaman Solokuro Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ghozali, R. Muhamad (2024) Tradisi ritual pembakaran kemenyan pada jama’ah al khidmah di Desa Payaman Solokuro Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
R. Muhamad Ghozali_E02216018.pdf

Download (4MB)
[img] Text
R. Muhamad Ghozali_E02216018_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 September 2027.

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan sebagai refleksi masyarakat terhadap tradisi pembakaran kemenyan yang dilakukan oleh jamaah al-khidmah di Desa Payaman Solokuro Lamongan. Peneliti menggunakan metode kualitatif yang bersifat subyektif, peneliti harus turun langsung ke lapangan. Melakukan observasi, wawancara, mencari sumber data, kemudian melakukan analisis, dan menyusun laporan. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Tradisi Bakar Menyan sendiri berasal dari warisan nenek moyang jaman dahulu yang turun-temurun sampai sekarang. Namun dalam Tradisi tersebut merupakan sebuah tradisi yang lahir dari agama kepercayaan yakni agama kejawen yang masih kental akan hal-hal magis dari unsur animisme dan dinamismenya. Setelah Islam datang Tradisi ini telah di transformasikan sebagai bentuk Tradisi leluhur dengan nuansa islami. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa (1) Dalam majlis al Khidmah sistematika pengaturan majlis telah di atur mulai pra acara sampai paska acara. Untuk pembakaran Dupa/Kemenyan dilakukan sewaktu acara di mulai, tepat bebarengan dengan pembacaan tawassul. (2) Dalam teori Catherine ritual merupakan praktik atau tindakan yang mengatur tingkah laku manusia yang bersifat dinamis dan terus hidup seiring dengan kehidupan manusia.Pemabakaran kemenyan menjadi sarana penunjang ritual keagamaan yang di lakukan oleh jamaah Al Khidmah dengan tujuan dan pemaknaan yang berbed, sesuai dengan teori Cetherin tentang sebab dan pandangan pelaku dalam pelaksaan dan pemakanaan terhadap ritual pembakaran dupa.(3) Pembakaran dupa/kemenyan dalam majlis Al Khidmah bukan lah suatu hal yang wajib dilakukan oleh Jamaah ketika acara/majlis, akan tetapi bila dilaksankan majlis Al Khidmah tanpa adanya pembakaran dupa seperti ada bumbu yang kurang, karena pembakran dupa di majlis majlis Al Khidmah sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh jamaah sewaktu majlis, lantas untuk pembakran dupa siapa saja boleh membakar

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ghozali, R. Muhamadghozkuro@gmail.comE02216018
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSetiyani, Wiwikwiwiksetiyani@uinsby.ac.id2007127104
Subjects: Adat
Tradisi Islam
Keywords: Tradisi; bakar kemenyan; jamaah al Khidmah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama
Depositing User: Ghozali R. Muhamad
Date Deposited: 06 Sep 2024 03:52
Last Modified: 06 Sep 2024 03:52
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73608

Actions (login required)

View Item View Item