This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Naimah, Alfiatun (2025) Eksplorasi penafsiran tabarruj dalam tafsir esoteris dan tafsir eksoteris serta relevansinya dengan narsisme di tiktok. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Alfiatun Naimah_07010321001.pdf Download (3MB) |
|
Text
Alfiatun Naimah_07010321001_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 14 January 2028. Download (3MB) |
Abstract
Tabarruj adalah perilaku memperlihatkan bagian tubuh perempuan kepada yang bukan mahram dengan tujuan untuk menarik perhatian. Seiring dengan perkembangan teknologi, tabarruj kini dilakukan di media sosial selain di dunia nyata. Sejumlah perempuan mengunggah foto atau video ke media sosial dengan mengenakan pakaian ketat, memperlihatkan rambut dan dada saat mengenakan jilbab, serta mengenakan banyak perhiasan dan riasan. Rumusan masalah yang akan dikaji yaitu sebagai berikut: Bagaimana penafsiran makna tabarruj dalam tafsir esoteris dan tafsir eksoteris? Bagaimana relevansi makna tabarruj dengan fenomena narsisme di TikTok? Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari library research, yaitu mengumpulkan berbagai sumber referensi melalui kajian kepustakaan, baik berupa buku, jurnal, artikel, dan karya ilmiah lainnya. Penelitian ini mengkaji surah Al-Ahzab ayat 33 terkait tabarruj dalam sudut pandang Al-Alu>si>, Sayyid Qut}b, dan Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy kemudian dibandingkan dengan interpretasi penafsiran oleh para ulama modern di media sosial. Penafsiran Al-Alu>si> akan dibandingkan dengan interpretasi tausiyah dari Quraish Shihab untuk mengungkap fenomena tabarruj dari sudut pandang tafsir esoteris. Adapun penafsiran Sayyid Qut}b dan Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy akan dibandingkan dengan interpretasi tausiyah dari Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Adi Hidayat, dan Ustadz dr. Firanda Andirja M.A untuk mengungkap fenomena tabarruj dari sudut pandang tafsir eksoteris. Hasil penafsiran tersebut, dari sudut pandang tafsir esoteris dan eksoteris akan direlevansikan dengan narsisme yang ada di media sosial TikTok. Al-Alu>si> dalam kitab tafsir Ru>h Al-Ma’a>ni> membandingkan tabarruj dengan suara keledai. Yang mana suara keledai merupakan suara yang buruk yang tidak disukai oleh Allah Swt, sama halnya dengan tabarruj. Dalam tausiyahnya, Quraish Shihab menjelaskan bahwa perempuan tidak diwajibkan untuk mengenakan hijab. Tidak mengenakan hijab disini termasuk ke dalam tabarruj juga karena bagian tubuh yang terlihat bisa menimbulkan nafsu bagi yang melihatnya. Adapun tausiyah dari Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Adi Hidayat, dan Ustadz dr. Firanda Andirja M.A dalam tausiyahnya menjelaskan tabarruj secara eksplisit selaras dengan penafsiran Sayyid Qutb dan Hasbi Ash-Shiddieqy.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Media Sosial Islam > Pakaian dan Perhiasan Tafsir > Tafsir Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Tabarruj; tafsir esoteris; tafsir eksoteris | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Alfiatun Naimah | ||||||||
Date Deposited: | 14 Jan 2025 06:23 | ||||||||
Last Modified: | 14 Jan 2025 06:23 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/75597 |
Actions (login required)
View Item |